Page 14 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 DESEMBER 2021
P. 14

Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, buruh masih menanti iktikad baik para kepala
              daerah, khususnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
              "Mogok nasional kami belum putuskan kembali, karena akan melihat reaksi para gubernur dulu.
              Kalau Jakarta tidak merevisi (upah minimum), daerah lain juga tidak revisi, sama saja. Kuncinya
              kan Jakarta," kata Said kepada Kompas.com, Selasa (14/12/2021) malam.

              "Tentu daerah lain menunggu Gubernur DKI. Saya berkeyakinan, berdasarkan kebiasaan zaman-
              zaman dulu, satu gubernur berubah, yang lain ikut berubah. Kalau tidak, jadi persoalan dong,
              kenapa tidak ikut berubah?" kata dia.

              Said mengungkapkan, direvisi atau tidaknya UMP DKI 2022 menjadi bahan pertimbangan untuk
              melanjutkan rencana mogok nasional. Ia mengeklaim, jumlah buruh dalam aksi mogok nasional
              dapat mencapai 2 juta orang "Mogok itu kita tidak ke mana-mana. Setop produksi. Pernah kan
              kita dua kali (mogok nasional), itu kan 2 jutaan buruh di 100.000 pabrik, berhenti total," ujar
              Presiden Partai Buruh tersebut.
              Adapun pada unjuk rasa 29 November lalu, serikat buruh menganggap Anies berjanji Pemprov
              DKI akan merevisi besaran UMP 2022 yang naik terlalu kecil.

              Anies  memang  sempat  menemui  massa  buruh,  dan  mengaku  sepakat  bahwa  kenaikan  UMP
              terlalu kecil akibat rumus dari pemerintah pusat.

              Dia juga menyampaikan, dirinya telah menyurati Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker)
              dan meminta formula perhitungan UMP DKI dievaluasi agar memenuhi rasa keadilan.

              Akan  tetapi,  seusai  berdialog  dengan  buruh,  Anies  mengaku  tidak  menjanjikan  revisi  Surat
              Keputusan soal UMP DKI 2022. SK tersebut hanya bisa dicabut jika terbit SK baru. "Kalau SK itu,
              ketika ada angka (nominal UMP) baru, di situlah terjadi revisi (SK terdahulu)," ucap Anies.
              "Jadi  ketika  ditemukan angka  baru,  maka  keluar  SK-nya.  Kalau tidak,  nanti  ada  kekosongan
              hukum," kata dia.

              Adapun Anies resmi menetapkan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 sebesar
              Rp  4.453.935,  naik  Rp  37.749  dibandingkan  tahun  lalu.  Anies  menyebutkan,  keputusan
              menaikkan UMP yang tak sampai satu persen itu sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah
              Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Perubahan formula upah minimum diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan PP 36/2021
              tentang Pengupahan. Dikutip dari Kompas.id, pengumuman UMP 2022 serta hasil simulasi di
              Wagepedia  Kementerian  Ketenagakerjaan  menunjukkan,  hampir  semua  daerah  mengalami
              penyesuaian upah minimum di bawah tingkat inflasi.

              Sebagai  contoh,  tingkat  inflasi  di  Daerah  Istimewa  Aceh  sebesar  2,12  persen,  sedangkan
              kenaikan UMP-nya 0,05 persen. Contoh lain, inflasi di Kalimantan Tengah 2,17 persen, tetapi
              UMP-nya hanya naik 0,67 persen.

              Mengacu pada data yang dipublikasikan Kemenaker, dari total 34 provinsi, hanya enam provinsi
              yang kenaikan upah minimumnya di atas tingkat inflasi tahunan 2021, yaitu Banten, Kalimantan
              Utara, DI Yogyakarta, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua.

              Ini pertama kalinya kenaikan UMP ada di bawah tingkat inflasi tahun berjalan. Selain karena
              perekonomian  yang  masih  terdampak pandemi Covid-19,  perubahan  formula  upah  minimum
              yang  diatur  UU  Cipta  Kerja  dan  PP  tentang  Pengupahan  ikut  menahan  laju  kenaikan  upah
              minimum.


                                                           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19