Page 18 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 18

PENGUSAHA BERHARAP UMK 2022 TAK NAIK

              Ekonomi  secara  nasional,  khususnya  di  Kabupaten  Cilacap  diklaim  belum  sepenuhnya  pulih.
              Status Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dianggap masih menjadi
              penyebab, meski secara kasus aktif Covid-19 terus mengalami penurunan.

              Bagi pengusaha, dengan kondisi ekonomi yang belum stabil, belum tepat jika Upah Minimum
              Kabupaten (UMK) Cilacap pada 2022 naik. Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
              Kabupaten  Cilacap,  Budi  Sadewo  mengungkapkan,  melihat  pandemi  Covid-19  yang  belum
              selesai, pengusaha berharap UMK 2022 tidak naik, atau di angka Rp 2.228.904, sama seperti
              UMK 2021. "Kalau harapan pengusaha otomatis (UMK 2022) tidak naik. Kalau turun kan tidak
              mungkin. (Alasannya) pandemi belum berakhir," jelasnya, Minggu (17/10).

              Di PPKM level 3 ini, menurut dia belum semua sektor usaha di Kabupaten Cilacap khususnya
              sudah  pulih  100  persen.  "Meski  Covid-19  sudah  mulai  menurun,  belum  semua  sektor  usaha
              sudah pulih 100 persen," imbuhnya.
              Sektor yang masih cukup terdampak, di antaranya pada sektor perhotelan dan restoran yang
              menurut dia masih sepi pengunjung. "Seperti hotel kan masih kembang kempis, bisa dikatakan
              belum pulih. Dan ini bukan hanya pengusaha yang terdampak, tetapi semuanya, dari UMKM,
              pedagang, itu kan semua kena" ungkap Budi yang juga anggota Dewan Pengupahan Kabupaten
              Cilacap.

              Pembahasan  UMK  Cilacap  tahun  2022  sendiri  belum  dimulai  sampai  saat  ini,  karena  masih
              menunggu hasil revisi SK Dewan Pengupahan Kabupaten (Depekab) Cilacap yang sebelumnya
              unsur akademisi dan pakar sempat dihapus.

              Untuk usulan UMK 2022, Ap-indo tetap mengikuti formula yang ada pada PP nomor 36 tahun
              2021 tentang Penetapan Upah Minimum 2022. "Di PP 36/2021 ada formula perhitungan Upah
              Minimum Provinsi/ Kabupaten/Kota Kita dasarnya sesuai itu," ujarnya.
              Budi  menambahkan,  pada  pembahasan  UMK  2022  nanti,  peran  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)
              sangat signifikan. Karena data-data, diantaranya data pertumbuhan ekonomi ada di BPS. "Data
              dari BPS untuk menghitung formula sesuai PP nomor 36 tahun 2021," pungkas dia.

              Kepala  Disnakerin  kabupaten  Cilacap,  DikdikNugraha  melalui  Kabid  Hubungan  Industrial  dan
              Jamsostek Waris Winardi mengungkapkan, pembahasan UMK 2022 menunggu SK Depekab hasil
              revisi. Pihaknya menargetkan persoalan komposisi unsur Depekab bisa segera selesai, supaya
              rapat Depekab membahas UMK 2022 bisa segera dimulai.

              "Rapat Depekab akan kita laksanakan setelah SK ini (Depekab) direvisi. Akhir bulan (Oktober)
              maksimal sudah rapat Depekab," jelas Waris, (nas)




















                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23