Page 214 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 214
KEMNAKER: 54 PERSEN ANGKATAN KERJA INDONESIA MASIH BERPENDIDIKAN
SMP
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengungkapkan, jika
berbicara tantangan ketenagakerjaan ini tidak lepas dari kondisi demografi yang saat ini sedang
kita hadapi. Persentase angkatan menurut tingkat pendidikan tahun 2021, ada sekitar 54,66
persen angkatan kerja di Indonesia masih berpendidikan SMP ke bawah.
Kemudian 13,01 persen yang memiliki pendidikan Diploma dan Universitas, serta 32,33 persen
berpendidikan SMA atau SMK. Data ini disampaikan Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi di webinar
Diskusi Publik bertajuk Membangun Vokasi UI yang Berdaya Saing dan Menyejahterakan, pada
Jum'at (15/10/2021).
"Angkatan kerja berpendidikan SMP ke bawah di pedesaan persentasenya lebih besar
dibandingkan dengan perkotaan," ucap Sekjen.
Anwar menjelaskan persentase angkatan kerja menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin
lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Untuk angkatan kerja kelompok umur non muda
cenderung memiliki tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah dibandingkan kelompok umur
muda.
Penduduk bekerja berpendidikan rendah cenderung ada pada sektor primer seperti pertanian
dan pertambangan. Sedangkan untuk pendidikan menengah berada di sektor sekunder yang
bergerak di bidang konstruksi, gas air pengelolaan limbah. Adapun pendidikan tinggi bekerja di
sektor tersier seperti perdagangan dan jasa.
"Penduduk berpendidikan rendah bekerja pada sektor informal sedangkan sektor yang
berpendidikan tinggi cenderung bekerja di sektor formal," katanya.
Ia menyebut, pekerja berpendidikan rendah cenderung bekerja di sektor pertanian. Mereka
mengisi ruang pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan tingkat keahlian cukup tinggi. Kalau
dilihat dari sisi pengangguran mereka cenderung tidak menganggur karena masih banyak
pekerjaan yang bisa diisi oleh kelompok ini.
"Karena mereka ini banyak bekerja di sektor-sektor yang tidak terlalu membutuhkan sebuah
keahlian atau keterampilan yang spesifik," kata Sekjen Anwar.
Menurutnya ini merupakan satu tantangan untuk melakukan usaha yang sangat keras untuk bisa
mendorong SDM terutama dari sisi keterampilan. Sekjen menambahkan, ada beberapa peluang
yang bisa direspon dan tentunya peran dari pendidikan vokasi termasuk pendidikan vokasi di
Universitas Indonesia (UI).
Ia menuturkan, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada periode 2020-2030.
Pada periode tersebut, struktur penduduk Indonesia sebagian besar akan diisi oleh penduduk
usia muda.
"Dalam arahannya Menaker Ida Fauziyah juga mengingatkan, angkatan kerja nantinya akan
banyak diisi oleh anak-anak muda yang kalau tidak dikelola dengan baik, akan menjadi tidak
berguna," kata Anwar Sanusi.
213