Page 218 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 218

Ringkasan

              Badan Pelindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) meringkus calo penempatan pekerja
              migran Indonesia (PMI) ilegal berinisial TM. Calo merekrut calon PMI dengan mendatangi ke
              kediamannya.



              TERUNGKAP! BEGINI CALO PENEMPATAN PMI ILEGAL CARI KORBAN

              Badan Pelindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) meringkus calo penempatan pekerja
              migran Indonesia (PMI) ilegal berinisial TM. Calo merekrut calon PMI dengan mendatangi ke
              kediamannya. "Modus operandinya adalah mereka yang memiliki uang atau pemilik kapital itu
              kan menggunakan kaki tangan mereka untuk menjangkau para anak bangsa yang ingin dijadikan
              mangsa di setiap kampung atau desa sehingga mereka menggunakan kaki tangan yang disebut
              dengan calo," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani, Sabtu (16/10/2021).

              TM yang diringkus BP2MI dan Polda Jabar di Cirebon ini diketahui merekrut hingga memiliki 36
              calon PMI hendak di berangkatkan ke Taiwan dan Polandia. Para calon PMI ini diminta membayar
              Rp 25 hingga Rp 50 juta sebelum diberangkatkan. Kembali ke soal modus. Benny mengatakan
              para calo ini kemudian menyasar warga di desa yang mayoritas perempuan. Buaian janji manis
              dari calo diungkapkan ke para calon PMI.

              "Dijanjikan untuk mendapatkan pekerjaan dengan cara cepat, dijanjikan mendapatkan gaji yang
              tinggi bahkan keluarga yang ditinggalkan itu dititipkan uang fit atau biaya hidup keluarga antara
              Rp 7 juta sampai Rp 10 juta, nah dalam kondisi masyarakat desa yang kurang mendapatkan
              akses  informasi,  karena  pandemi  Covid  juga  yang  sangat  memprihatinkan  sehingga  angka
              pengangguran meningkat dan lapangan kerja juga dan angkatan kerja tinggi, mereka otomatis
              tergiur," tuturnya.

              Padahal  dalam  kenyataannya,  kata  Benny,  uang  untuk  keluarga  yang  ditinggalkan  ternyata
              bukan dari calo. Melainkan berupa uang pinjaman calon PMI yang nantinya akan ditanggung
              oleh calon PMI. "Uang yang dikeluarkan untuk semua yang tip untuk keluarga kemudian uang
              untuk  paspor  dan  visa kemudian  medical  check  up  itu  bukan  gratis,  itu  nanti  akan  dihitung
              menjadi  hutang,"  kata  Benny.  Hal  ini  berimbas  pada  pendapatan  mereka  yang  nantinya
              berkurang. Menurut Benny, kasus seperti ini lazim terjadi lantaran antara si calo dan calon PMI
              tak terikat kontrak.

              "Sehingga banyak di antara mereka yang berangkat kemudian gajinya rendah, karena memang
              tidak pernah diikat oleh kontrak dan gaji itu di potong delapan sampai sepuluh bulan, mereka
              tidak mendapatkan gaji karena harus membayar dengan bunga yang sangat tinggi atas uang
              yang dikeluarkan oleh calo tadi," tutur dia.

              "Di sinilah perangkap mereka masuk ke perdagangan manusia dan isu perdagangan manusia
              human traficking itu isu internasional yang jejaringnya tak hanya di negara kita tapi juga negara
              luar. Kuncinya adalah negara saatnya hadir, tidak boleh kita membiarkan terjadinya perdagangan
              orang, nantinya negara akan dituduh tidak berdaya negara akan dituduh melakukan pembiaran,"
              kata Benny menambahkan.

              Sebelumnya,  Badan  Pelindungan  Pekerjaan  Migran  Indonesia  (BP2MI)  bersama  Polda  Jabar
              meringkus calo penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal. Sebanyak 36 orang calon
              PMI berhasil diselamatkan dari keberangkatan ilegal.

              Satu orang calo yang berinisial TM itu diamankan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar
              dan BP2MI Bandung pada Rabu (13/10) kemarin. Calo perempuan itu ditangkap di Cirebon.

                                                           217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223