Page 288 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 288
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmgrasi Polewali Mandar, Abdul Salam mengatakan, akan
berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pemberian bantuan hukum kepada Sappeami.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membicarakan masalah yang
dihadapi Sappeami di Malaysia," jelas Abdul Salam.
Diberitakan sebelumnya, Sappeami (35), tenaga kerja Indonesia asal Desa Landi Kanususuang,
Kecamatan Bulo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kini sedang berjuang menghadapi kasus
hukum yang membelitnya. Ibu enam anak itu kini terancam hukuman mati atau hukuman
gantung di Pengadilan Malaysia.
Sappeami ditangkap Polisi Diraja Malaysia saat berusaha menyelundupkan paket narkotika jenis
sabu-sabu bersama dua pelaku lainnya. Putri pasangan Bicci (55) dan Rotan (56) ini didakwa
terlibat jaringan internasional pengedar narkotika jenis sabu-sabu.
Polisi menemukan satu paket sabu-sabu seberat 1 kilogram dengan cara dililitkan di perutnya.
Sappeami rencananya diketahui akan pulang kampung ke Polewali Mandar melalui jalur laut.
Kepada polisi, Sappeami mengaku nekat melakukan kejahatan ini karena butuh biaya untuk
pulang kampung ke Polewali Mandar. Sementara upahnya bekerja sebagai buruh sawit di
Malaysia belum ia terima. Sappeami mengaku dijanjikan upah hingga Rp 100 juta jika berhasil
menyelundupkan paket sabu tersebut ke Indonesia.
Saat ini, Sappeami sudah dua kali menjadi proses sidang di Pengadilan Malaysia dan belum
pernah didampingi keluarga, termasuk kuasa hukum.
Jika pihak keluarga atau kuasa hukum tidak ada yang mendampingi pada proses hukum
selanjutnya, maka otomatis Sappeami langsung dijatuhi hukuman mati atau hukuman gantung..
287