Page 40 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 40

Tata Kelola Carut-Marut Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisaksi, Trubus Rahadiansyah,
              menilai  fenomena  joki  Kartu  Prakerja  menunjukkan  tata  kelola  yang  masih  carut-marut.  Ia
              percaya joki bisa dihindari dengan sistem yang lebih baik dan pengawasan ketat.

              "Itu kan karena sistemnya. Sistemnya yang terbuka, sehingga memungkinkan ada joki. Semua
              orang bisa bikin. Jadi misalnya, saya mengerjakan tugas Anda atau pakai KTP Anda, kan bisa,"
              kata Trubus kepada Liputan6.com.

              Trubus mengakui, pengawasan dalam sistem Kartu Prakerja yang terbuka memang sulit. Sebab,
              masyarakat bisa mendaftar dari mana saja. Akan tetapi, pemerintah harusnya bisa membuat
              aplikasi yang lebih baik, dan melakukan pengawasan lebih ketat.

              "Harusnya  pengelola  atau  penyelenggara  Kartu  Prakerja  itu  melakukan  verifikasi,  apakah
              orangnya sama atau tidak dengan yang mendaftar. Harusnya ada yang mendeteksi misalnya
              wajahnya. Jadi tidak bisa menggunakan orang lain dan peluang menggunakan jokinya kecil." Ke
              depannya, kata Trubus, sistem Kartu Prakerja harus diubah. Hal ini demi meredam fenomena
              joki yang makin marak.

              "Joki  ini  akan  tetap  muncul  karena  sifat  kartu  prakerja  yang  terbuka.  Jadi  dikembalikan  ke
              aplikasinya, sistemnya harus dibenahi untuk menuju sempurna." Trubus juga menyoroti materi
              yang disampaikan dalam Kartu Prakerja. Menurut dia, banyak yang tidak nyambung dengan
              minat pesertanya.

              "Masyarakat sering tidak mengerti, tidak tahu, jadi biar gampang, mereka milih menggunakan
              joki. Nanti, jokinya yang menjelaskan dan mengerjakan." Fenomena joki Kartu Prakerja sudah
              ada  sejak  tahun  lalu.  Joki  biasanya  menawarkan  jasa  mendaftar  ke  program  Kartu  Prakerja
              sampai proses pelatihan, dan akhirnya insentif dari pemerintah cair.

              Para joki biasanya meminta foto KTP, Kartu Keluarga (KK), hingga swafoto dengan KTP warga
              yang  memakai  jasa  mereka.  Bayaran  untuk  joki  bermacam-macam,  tergantung  kesepakatan
              awal peserta Kartu Prakerja dengan joki tersebut.

              Direktur  Eksekutif  Manajemen  Pelaksana  Kartu  Prakerja,  Denni  Purbasari,  menerangkan,
              terdapat dua jenis joki dalam jasa pendaftaran program Kartu Prakerja. Yang pertama, hanya
              menawarkan untuk pendaftaran dan yang kedua memberi iming-iming jaminan lolos seleksi 100
              persen.

              "Tipe kedua adalah joki yang mengatakan, Anda terjamin 100% diterima. Itu definitely penipuan.
              Karena tidak mungkin, sistem kami, algoritma kami itu bisa menjamin orang," beber Denni.

              Waspada Penipuan Senada dengan Denni, Louisa Tuhatu selaku Head of Communication PMO
              Kartu Prakerja, menyatakan, kalau ada joki yang meminta uang di depan lalu menjamin pasti
              masuk seleksi Kartu Prakerja, itu bisa dipastikan penipuan. Masyarakat yang ingin memakai joki
              untuk mendaftar Kartu Prakerja diminta waspada dan tidak tergoda janji-janji manis pasti lolos
              seleksi.

              Louisa  juga  mencoba  meluruskan  terlebih  dahulu  mengenai  joki  dalam  Kartu  Prakerja.
              Munculnya  joki,  menurut  Louisa,  kebanyakan  karena  platform  digital  yang  digunakan  Kartu
              Prakerja dari mulai pendaftaran sampai proses-proses selanjutnya.
              "Kartu Prakerja platform-nya digital M2M (Machine to Machine). Jadi online semua. Ada mungkin
              masyarakat yang tidak terlalu familiar dengan sistem pendaftaran online, jadi minta bantuan
              tetangga atau kenalannya," kata Louisa keada "Karena tidak ada orang yang bisa menjamin
              seseorang  masuk  Kartu  Prakerja.  Seleksinya  itu  dilakukan  oleh  sistem,  bukan  oleh  manusia.
              Makanya kalau ada yang menjanjikan, jangan percaya. Ini saya tidak bohong," ucapnya.

                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45