Page 441 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 OKTOBER 2021
P. 441
"Saya bisa mendapatkan ilmu yang sebelumnya tidak bisa saya dapatkan, meningkatkan hasil
usaha saya, meningkatkan manajemen usaha saya, meningkatkan juga cara membungkus dan
mendesain produk saya, kemudian juga sampai ke pemasaran go international," katanya. Selain
itu Mahmudah juga menambahkan berkat mengikuti program Kartu Prakerja dirinya bisa
memperluas jaringan relasi. Dari awalnya hanya tingkat desa dan kecamatan sekarang relasinya
sudah antar Provinsi bahkan negara.
"Kami bisa meningkatkan pemahaman bagaimana meningkatkan akses, bagaimana cara
berjualan baik offline dan online; yang paling banyak ini sekarang kan online jadi masyarakat itu
jadi tau. Masyarakat NTB ini sekarang sudah tau, yang tadinya hanya di lokasi saja, di daerah
kecil, sekarang sudah berkembang sampai ke Sumbawa," jelasnya. Dia berharap program Kartu
Prakerja ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama anak muda. Dengan pengalaman yang
sudah dia ikuti, Mahmudah menjamin anak-anak muda yang ikut program ini akan mendapatkan
keuntungan untuk berkembang.
"Kalau ada saja anak-anak yang tidak mau membuka link itu (red: Prakerja), itu sangat rugi;
karena menurut saya di situ banyak sekali ilmu dan materi yang didapatkan untuk mendukung
Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Ketika yang belum dapat pemahaman mungkin di bangku
sekolah, kita bisa temukan di situ, di Prakerja ini," ungkapnya.
Sementara itu cerita berbeda hadir dari calon peserta Kartu Prakerja. Sukri seorang tutor Bahasa
Jepang di salah satu lembaga kursus di Lombok mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Kartu
Prakerja. Sukri mengaku termotivasi mengikuti Prakerja setelah tetangganya banyak yang
berhasil membuka usaha setelah ikut Prakerja.
"Di kampung juga sudah banyak yang sudah dapat, dan juga walaupun di pandemi dia belum
ada kerjaan, dengan ilmunya dia bisa buat kerajinan, kayak tata boga lah," katanya. Selain itu,
Sukri juga ingin meningkatkan kemampuan bahasa Jepangnya lewat pelatihan yang disediakan
program Kartu Prakerja. Ia berharap dengan meningkatnya kemampuan bahasa asing tersebut,
bisa menunjang peningkatan pekerjaan yang tengah ia jalani.
"Pertama, di sana kan ada pilihan kita dapat ilmu baru, ada pelatihan kursus. sementara di sini
kita kursusnya juga lumayan mahal, ini kan (pelatihan Prakerja) gratis. Yang kedua, kan ada
juga kita bukan sekedar dikasih ilmu kursusnya saja, tapi karena untuk kita bisa praktiknya lagi.
itu juga di-support juga dengan insentifnya dulu. dan sangat bermanfaat, untuk misalnya di
sekitaran ini bahasa inggrisnya lah, untuk men-support wisatawan," pungkas dia.
Untuk diketahui, selama 2021 (batch 12-21) penerima Kartu Prakerja berjumlah 5.910.462
orang, dengan 94 persen atau 5.561.504 orang telah menyelesaikan pelatihan, kemudian 91
persen atau 5.397.784 orang telah mendapatkan insentif. Total insentif yang telah disalurkan
tahun 2021 sampai batch 21 adalah Rp9,52 triliun, sedangkan Total pendaftaran sejak awal
Kartu Prakerja dibuka hingga 12 Oktober 2021 adalah sekitar 75 juta orang dan total penerima
sekitar 11 juta orang dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Provinsi NTB mencatatkan total pendaftar sebanyak 725.311 orang dengan penerima sejumlah
233.230 orang, sementara untuk Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 201.796 pendaftar, dan
yang diterima 71.553 orang, sedangkan di Kota Mataram pendaftar tercatat 85.970 orang dan
yang diterima 29.416 orang.
Provinsi NTB adalah provinsi ke-17 dengan jumlah penerima Kartu Prakerja terbanyak se-
Indonesia, dan provinsi dengan penerima terbanyak kedua di Kawasan Timur Indonesia.
440