Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MARET 2021
P. 4

EMPAT PP TURUNAN UU CIPTAKER TELAH DIUNDANGKAN

              Jakarta: Empat Peraturan Pemerintah (PP), sebagai aturan turunan Undang-Undang Nomor 11
              Tahun 2020 tentang Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan telah diundangkan.

              Pembahasan 4 PP tersebut dimulai dengan kick off pada 20 Oktober 2020. Selama hampir 4
              bulan,  pembahasan  dan  penyusunan  yang  dilakukan  oleh  Tim  Tripartit  (perwakilan  unsur
              pemerintah, pengusaha, dan pekerja/buruh) tersebut menemui berbagai dinamika perdebatan
              dan perbedaan pandangan. Namun akhirnya, keempat PP telah terselesaikan dan diundangkan.

              "Dalam rangkaian pertemuan tersebut, kita telah melewati dinamika perdebatan dan perbedaan
              pandangan.  Namun  dibalik  dinamika  tersebut,  kita  memiliki  semangat  yang  sama  yaitu
              memajukan  kepentingan  nasional  dan  kesejahteraan  rakyat  Indonesia,"  kata  Menteri
              Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam siaran persnya, Kamis (4/3/2021).

              UU Cipta Kerja bertujuan menciptakan keseimbangan iklim ketenagakerjaan bagi tenaga kerja
              dan pekerja/buruh, serta iklim usaha bagi pengusaha yang lebih baik.

              Menurut Menaker Ida, setelah diundangkannya UU Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanannya,
              perjuangan  untuk  menciptakan  iklim  ketenagakerjaan  yang  kondusif  dan  produktif  belumlah
              selesai. Penerapan UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya masih harus dikawal. Sehingga
              pada ranah implementasinya dapat mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan.

              "Oleh  sebab  itu  saya  mengajak  kita  semua  untuk  terus  melakukan  upaya  yang  terbaik  bagi
              kemajuan dan keunggulan bangsa ini," katanya.

              Menaker Ida mengatakan, dalam pembahasan PP Cipta Kerja mungkin tidak bisa memuaskan
              semua  pihak,  namun  pemerintah  berupaya  mengakomodir  semua  kepentingan  stakeholder
              ketenagakerjaan.
              "Hal ini saya harap dapat dipahami, karena Pemerintah juga harus menjaga keseimbangan dan
              mencari  jalan  tengah  dari  permasalahan  lainnya  yang  berkaitan  dengan  keempat  Peraturan
              Pemerintah tersebut," katanya menjelaskan.

              Setelah keempat PP diundangkan, lanjut Menaker Ida, pihaknya masih memiliki tugas untuk
              menyusun Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker). Selain itu, Pemerintah juga masih
              harus menghadapi judicial review terhadap UU Cipta Kerja dari beberapa pihak, termasuk dari
              serikat pekerja/serikat buruh.
              Menaker Ida menghargai pandangan dan pendapat SP/SB maupun dari pihak lain yang memilih
              jalur judicial review dalam menanggapi UU Cipta Kerja.

              "Meskipun cukup menyita energi untuk menanggapi hal tersebut, Pemerintah tetap menghargai
              langkah judicial review atau uji materi yang ditempuh teman-teman serikat pekerja/serikat buruh
              ini," lanjut Menaker Ida. (foto: humas Kemenaker).

















                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9