Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MARET 2021
P. 6

"Kami belum cek dan dapatkan data lebih jauh soal ini. Apabila ada data soal ini yang kami
              temukan, komisi IX bisa menindaklanjuti. Tks," ujar Melki lewat pesat singkatnya, Jakarta, Kamis
              (4/3) sore.

              Selain  itu,  KAPTEN  Indonesia  juga  mengungkapnya  adanya  dugaan  praktik  monopoli  dalam
              program SPSK ini oleh pihak tertentu demi meraup keuntungan sendiri. Namun, lagi-lagi Melki
              belum dapat memberikan tanggapan atas hal tersebut. Dirinya memastikan bahwa persoalan
              SPSK ini masih dalam pengecekan.

              "Saya cek dan pastikan lagi datanya," tutur politisi Golkar ini.

              Sebagai informasi, SPSK merupakan kebijakan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di
              Arab Saudi. Dalam program tersebut, nantinya PMI melakukan kontrak kerja tidak lagi dengan
              majikan, melainkan langsung dengan pihak ketiga yang berbadan hukum.

              Namun dalam proses uji coba yang dilakukan kepada 280 pekerja migran, program SPSK ini
              didapati beragam masalah.

              Pertama,  terkait  49  perusahaan  yang  masuk  dalam  sistem  satu  kanal  SPSK  ke  Arab  Saudi.
              KAPTEN Indonesia menuding sebagian besar merupakan perusahaan yang telah mati suri dan
              sudah tidak melakukan aktivitas penempatan dalam kurun waktu yang lama.

              Kedua, hampir sebagian besar dari 49 perusahaan yang masuk dalam SPSK penempatan ke Arab
              Saudi juga diduga tidak memiliki enjaz (sistem yang terdapat di negara tujuan bagi perusahaan
              penempatan) Saudi Arabia. Artinya sebagian besar dari perusahaan-perusahaan tersebut tidak
              memiliki pengalaman penempatan PMI ke Arab Saudi Ketiga, pemerintah melalui Kementerian
              Tenaga Kerja (Kemenaker) juga menunjuk satu perusahaan sebagai event organizer (EO) untuk
              melakukan perekrutan di seluruh wilayah RI.

              "Soal  SPSK  ini,  seharusnya  pemerintah  lebih  serius  untuk  melakukan  atau  mengawasi
              pelaksanaan kegiatan ini secara baik dan benar. Jangan sampai ada indikasi kecurangan dan
              sebagainya," ujar Ketua Umum KAPTEN Indonesia, Abdul Rauf Tera, saat dihubungi beberapa
              waktu lalu.



































                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11