Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 APRIL 2021
P. 123
GANDENG KEMENDES DAN UINSA, KEMNAKER BERDAYAKAN MASYARAKAT DESA
Kementerian Ketenagakerjaan bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi ( Kemendes PDTT) menjalin kerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel ( UINSA ) terkait pemberdayaan ketenagakerjaan bagi masyarakat desa.
Jalinan kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Sekjen
Kemnaker, Anwar Sanusi; Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Kemendes PDTT,
Herlina Sulistiyorini; dan Rektor UINSA, Masdar Hilmy di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/4/2021).
Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan bahwa ada tiga hal
yang dikerjasamakan melalui nota kesepahaman tersebut. Pertama, UIN Sunan Ampel dapat
memilih Desa-desa Migran Produktif (Desmigratif) sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata.
"Kami berharap peran perguruan tinggi dalam hal ini UINSA, agar empat pilar yang ada di
desmigratif dapat diperkuat," kata Ida.
Kedua, meningkatkan kompetensi masyarakat desa melalui BLK Komunitas. "Kami juga berharap
UINSA mengambil bagian dalam memperkuat dan meningkatkan kompetensi pesantren dan
masyarakat di sekitar pesantren, yang notabene berada di desa," sambungnya.
Kerja sama ketiga yakni perluasan kesempatan kerja. Kemnaker bekerja sama dengan UINSA
ingin melahirkan entrepreneur atau wirausahawan yang menjadi pelaku usaha mikro kecil.
"Selama ini sudah berjalan inkubasi bisnis yang dilakukan oleh UINSA dan akan kita sinergikan
lebih baik apa yang telah dilakukan oleh UINSA dengan Kemnaker," beber Ida.
Lebih jauh, Ida memberikan apresiasi inisiatif UINSA Surabaya atas upaya pemberdayaan
ketenagakerjaan dan masyarakat desa. Hal tersebut sejalan dengan Tridharma Perguruan
Tinggi, utamanya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
"Adanya kesepahaman bersama antara Kemnaker dengan UINSA Surabaya, pada keahlian vokasi
sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas dan masyarakat sekitarnya sebagai bekal
keterampilan dalam bekerja atau berwirausaha, " ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan dari data
yang dimilikinya, meskipun angka pengangguran lebih tinggi di kota, tapi jumlah angka
kemiskinan lebih tinggi di desa dibandingkan di kota.
122