Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 FEBRUARI 2021
P. 37
TNI SERGAP 18 TKI ILEGAL PULANG KAMPUNG LEWAT JALAN 'TIKUS' DI
BENGKAYANG
Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas mengamankan sebanyak 18 PMI (Pekerja Migran Indonesia)
ilegal saat melewati jalan 'tikus' atau ilegal di perbatasan Indonesia-Malaysia, di sektor Pos
Sajingan Terpadu wilayah Kabupaten Sambas dan Pos Kumba Semunying, Kabupaten
Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Diamankannya 18 PMI tersebut saat personel di Pos Sajingan Terpadu dan Kumba Semunying
melaksanakan patroli rutin dan pengendapan di sektor yang sudah ditentukan," kata Dansatgas
Pamtas Yonif 642/Kps, Letkol (Inf) Alim Mustofa saat dihubungi di Pos Kotis Entikong, Senin
(1/2).
Dia menjelaskan, dari keterangan para PMI tersebut, selama di Malaysia mereka itu bekerja
sebagai buruh kebun sawit, buruh cuci, maupun pekerja restoran.
"Alasan mereka pulang itu akibat dampak Covid-19, sehingga tidak bekerja lagi dan
mengharuskan untuk kembali ke Indonesia. Namun karena tidak dilengkapi dokumen resmi
keimigrasian ke-18 orang itu memilih pulang melalui jalan tikus," kata dia.
Dia menambahkan, dari ke-18 orang itu, 15 orang PMI diamankan Pos Sajingan Terpadu di
sektor jalan tikus wilayah Desa Sebunga, Kabupaten Sambas. Kemudian di Pos Kumba
Semunying berhasil mengamankan sebanyak tiga orang PMI di sektor jalan tikus wilayah Dusun
Kumba, Kabupaten Bengkayang.
"Mereka ini pulang ke Indonesia secara berkelompok. Untuk proses lebih lanjut ke-18 PMI itu
dilakukan pemeriksaan, baik orang maupun barang bawaan serta kesehatannya. Usai diperiksa
dan dinyatakan negatif Covid-19, mereka ini kami serahkan kepada pihak Imigrasi dan Bea Cukai,
untuk pendataan maupun pemeriksaan lebih lanjut," ujar dia.
Dia menegaskan, setiap PMI yang masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur-jalur tidak
resmi/tikus, akan diarahkan untuk melewati serangkaian pemeriksaan yang ketat dari personel
Satgas Pamtas Yon 642/Kps. Tidak hanya itu pemeriksaan juga akan dilakukan oleh pihak terkait
lainnya seperti dari pihak Karantina Kesehatan, Imigrasi dan Bea dan Cukai.
"Untuk mengamankan wilayah perbatasan ini kami akan terus melakukan pengawasan secara
intensif dengan memperketat jalur-jalur tidak resmi di sepanjang wilayah perbatasan guna
mencegah tindak pelanggaran hukum," kata dia. [gil].
36