Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 108
Di era digitalisasi, pengantar kerja harus menawarkan berbagai kemudahan dan kenyamanan
bagi masyarakat.
Hal itu karena masyarakat saat ini sangat familiar dengan aplikasi smartphone, yang mampu
menjawab berbagai kebutuhan masyarakat.
Ida menilai termasuk dalam menerima informasi pasar kerja dan dunia kerja.
"Kehadiran secara fisik berkurang dan menjadi tak penting saat ini, apalagi di masa pandemi
sehingga pilihan penggunaan aplikasi sekarang ini sangat dibutuhkan," ujar Menaker Ida
Fauziyah.
Perempuan kelahiran Mojokerto itu juga berharap pengantar kerja dapat menjadi agent of
change (agen perubahan) yang mampu memberi warna baru dalam budaya organisasi
dimanapun berkarya.
"Optimalkan potensi diri anda agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan
ketenagakerjaan," harap Menaker Ida Fauziyah.
Melalui kegiatan sinergitas tersebut, lanjut Menaker Ida Fauziyah, pengantar kerja akan
konsisten bersinergi melaksanakan peran dan fungsinya, sehingga mampu menyelesaikan setiap
permasalahan ketenagakerjaan.
"Khususnya permasalahan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja dalam era
digitalisasi ini, demi tercapainya pelayanan yang optimal dan berkesinambungan," katanya.
Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Suhartono mengatakan dalam rangka melaksanakan tugas
dan fungsinya.
Pejabat Fungsional Pengantar Kerja perlu dibekali dengan peningkatan pengetahuan dan
kemampuan baik kemampuan teknis (hard skill) sesuai era digitalisasi, maupun kemampuan
softskill melalui pelatihan pembentukan sikap kerja, agar dapat memberikan pelayanan
penempatan tenaga kerja yang optimal kepada masyarakat.
"Sampai saat ini jumlah Petugas Antar Kerja yang sudah diberikan bimbingan teknis pelayanan
penempatan tenaga kerja oleh Kemnaker (Direktorat Bina Pengantar Kerja) sebanyak 250
orang," kata Suhartono.
Kegiatan Sinergitas Pengantar Kerja diikuti 672 orang Pejabat Fungsional Pemgantar Kerja di
seluruh Indonesia. Terdiri dari 167 Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Kemnaker, 182 dari
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 126 dari Disnaker provinsi dan 197 orang
Disnaker Kabupaten/Kota.
(jpnn).
107