Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 112
SATU ORANG PNS DI KECAMATAN KRAYAN DI DUGA PUNGLI
Berdasarkan informasi yang diterima oleh BP2MI Nunukan pada pekan lalu, ada 7 orang Pekerja
Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Lawas Sarawak Malaysia kembali ke Indonesia melalui
Kecamatan Krayan.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan Kombes Pol Hotma Victor
Sihombing mengatakan setelah mereka tiba di BP2MI Nunukan, pihaknya melakukan sesi
tanyajawab, dari tanyajawab itu diketahui mereka mengeluarkan biaya sebesar Rp. 3 juta
lebih/orang, setelah ditelusuri mereka dimintai biaya transportasi dari Long Midang ke Long
Bawan menggunakan kendaraan roda empat, sampai ke penginapan. Kemudian oknum A yang
mengurus semua hingga PMI dapat berangkat ke Nunukam dengan selamat. Namun sebelum
mereka berangkat ke Nunukan, mereka dimintai biaya yang besar agar bisa ke Nunukan.
Lanjut Victor Sihombing mengatakan, satu orang PNS berinisial AL dan A seorang pengantar air
galon memungut biaya terhadap 7 PMI ini, meski demikian setelah AL menjemput dan
menggunakan kendaraannya, selanjutnya A yang mengurus semuanya hingga PMI tiba di
Nunukan.
"Jadi oknum A ini dari informasi yang kita terima saling mengenal dengan oknum yang satunya
lagi inisial AL yang memiliki kendaraan yang disewakan untuk perjalanan para PMI dari Long
midang ke Long Bawan kemudian oknum AL setibanya ke Long Bawan para PMI diserahkan
kepada oknum A untuk mengurus keberangkatan mereka sampai dengan ke Nunukan, "
jelasnya. Rabu (16/6/2021).
Ia mengungkapkan setelah kejadian ini BP2MI Nunukan melakukan tindakan dengan menyurati
Polsek Krayan, Koramil Krayan, Camat Krayan, Puskesmas Krayan dan Otoritas Bandara di
Krayan untuk dilakukan penertipan agar aksi-aksi dari oknum ini tidak terulang kembali.
"Dan kami juga curigai aksi yang dilakukan ini bukan kali saja karena sampai dengan hari ini
sudah lebih kurang kita menerima 114 Pekerja Migran Indonesia yang pulang mandiri dari
Krayan, dan kebetulan satu minggu lalu itu adalah informasi yang kami terima dari salah satu
PMI. Tidak menutup kemungkinan PMI-PMI sebelumnya yang kami pulangkan juga mengalami
nasib yang sama," ujarnya.
Ia berharap kejadian ini tidak terulang lagi, apalagi dengan semangat Presiden RI Joko Widodo
untuk memberantas aksi-aksi premanisme. Kejadian ini jangan terjadi di wilayah Nunukan,
terutama para oknum yang mencari keuntungan dari penderitaan orang lain.
Ia menyebutkan, PMI sudah cukup menderita bekerja di wilayah Malaysia, bahkan tidak di gaji
atau tidak dibayar, akhirnya mereka memutuskan pulang ke Indonesia.
111