Page 114 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 114
mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat. Termasuk dalam menerima informasi pasar
kerja dan dunia kerja.
"Kehadiran secara fisik berkurang dan menjadi tak penting saat ini, apalagi di masa pandemi
sehingga pilihan penggunaan aplikasi sekarang ini sangat dibutuhkan," ujar Menaker Ida
Fauziyah.
Menaker Ida Fauziyah berharap Pengantar Kerja dapat menjadi agent of change (agen
perubahan) yang mampu memberi warna baru dalam budaya organisasi di mana pun berkarya.
"Optimalkan potensi diri anda agar dapat berkontribusi secara maksimal dalam pembangunan
ketenagakerjaan," harap Menaker Ida Fauziyah.
Melalui kegiatan Sinergitas ini, lanjut Menaker Ida Fauziyah, Pengantar Kerja akan konsisten
bersinergi melaksanakan peran dan fungsinya, sehingga mampu menyelesaikan setiap
permasalahan ketenagakerjaan.
"Khususnya permasalahan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja dalam era
digitalisasi ini, demi tercapainya pelayanan yang optimal dan berkesinambungan," katanya.
Dirjen Binapenta dan PKK, Suhartono, mengatakan, dalam rangka melaksanakan tugas dan
fungsinya, Pejabat Fungsional Pengantar Kerja perlu dibekali dengan peningkatan pengetahuan
dan kemampuan baik kemampuan teknis (hard skill) sesuai era digitalisasi, maupun kemampuan
softskill melalui pelatihan pembentukan sikap kerja, agar dapat memberikan pelayanan
penempatan tenaga kerja yang optimal kepada masyarakat.
"Sampai saat ini jumlah Petugas Antar Kerja yang sudah diberikan bimbingan teknis pelayanan
penempatan tenaga kerja oleh Kemnaker (Direktorat Bina Pengantar Kerja) sebanyak 250
orang," kata Suhartono.
Kegiatan Sinergitas Pengantar Kerja diikuti 672 orang Pejabat Fungsional Pengantar Kerja di
seluruh Indonesia. Terdiri dari 167 Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Kemnaker, 182 dari
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 126 dari Disnaker provinsi dan 197 orang
Disnaker Kabupaten/Kota. [hhw].
113