Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 140

Ringkasan

              Corporate Secretary Perum DAMRI Sidik Pramono mengakui bahwa perusahaan sempat tidak
              membayar upah karyawan. Namun, hal ini bukan berarti tidak membayar sama sekali, melainkan
              perusahaan  hanya  menunda  waktu  pembayarannya  saja.  BUMN  bidang  transportasi  itu
              mengambil kebijakan tunda bayar upah karyawan karena menelan kerugian untuk pertama kali
              sejak lima tahun terakhir. Kerugian terjadi akibat minimnya mobilitas dan aktivitas masyarakat
              di tengah pandemi virus corona.



              DAMRI AKUI TUNDA BAYAR GAJI KARYAWAN KARENA RUGI SAAT PANDEMI

              Corporate Secretary Perum DAMRI Sidik Pramono mengakui bahwa perusahaan sempat tidak
              membayar upah karyawan. Namun, hal ini bukan berarti tidak membayar sama sekali, melainkan
              perusahaan hanya menunda waktu pembayarannya saja.

              BUMN bidang transportasi itu mengambil kebijakan tunda bayar upah karyawan karena menelan
              kerugian untuk pertama kali sejak lima tahun terakhir. Kerugian terjadi akibat minimnya mobilitas
              dan aktivitas masyarakat di tengah pandemi virus corona.

              "Kondisi tersebut memaksa direksi untuk melakukan berbagai hal termasuk memutuskan adanya
              penangguhan atau penundaan pembayaran sebagian upah bagi karyawan perusahaan, termasuk
              direksi," kata Sidik dalam keterangan resmi, Rabu (16/6).
              Kendati  begitu,  Sidik  menekankan  kebijakan  tunda  bayar  upah  karyawan  ini  tidak  akan
              menghilangkan  kewajiban  perusahaan  dan  hak karyawan.  Selain  itu,  tunda  bayar  juga  tidak
              berarti pemotongan upah.

              "Karena sifatnya adalah penundaan, hal tersebut dicatat sebagai utang perusahaan. Jika pada
              saatnya nanti kondisi membaik, kewajiban perusahaan tentu akan dipenuhi," terangnya.

              Namun, ia belum menerangkan lebih jauh kapan sekiranya upah karyawan akan dilunasi oleh
              perusahaan.  Sejauh  ini,  sambungnya,  baru  pernyataan  ini  yang  bisa  dibagi  ke  publik  guna
              menjawab tudingan dari Serikat Buruh Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT) yang
              menyebut DAMRI tidak membayar upah karyawan.

              Lebih lanjut, Sidik juga menjawab tudingan soal pembayaran THR kepada karyawan yang hanya
              bernilai Rp700 ribu. Ia menjelaskan besaran THR 2021 sejatinya sudah ditetapkan sesuai dengan
              kemampuan keuangan perusahaan.

              "Dan hal tersebut sudah dikomunikasikan kepada serikat pekerja," imbuhnya.

              Tak ketinggalan, Sidik juga mengklarifikasi tudingan SPDT yang menyebut bahwa perusahaan
              melakukan mutasi kepada karyawan yang melawan dan tidak terima dengan keputusan soal
              upah dan THR. Menurutnya, perusahaan sudah mengomunikasikan kondisi keuangan DAMRI
              kepada karyawan.

              "Tidak benar jika dinyatakan para pekerja kesulitan mengadakan perundingan bipartit dengan
              manajemen, terlebih jika itu dinyatakan karena ketua serikat pekerja dimutasikan ke Papua,"
              jelasnya.
              Sebelumnya, Ketua Umum SPDT FSPMI Iswan Abdullah mengaku mendapat aduan dari sejumlah
              sopir DAMRI di Bandung, Jawa Barat, dan beberapa daerah. Aduan itu berupa pembayaran THR
              yang cuma Rp700 ribu per orang dari perusahaan ke karyawan.


                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145