Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2021
P. 178
Yourpay mampu memberdayakan pekerja migran yang secara mayoritas merupakan sesama ibu
dan sesama perempuan.
Chandra Remittance sendiri didirikan oleh mantan pekerja migran asal Lombok, Chandra
Wahyudi sejak 1996 dan kini melayani hampir 99% pekerja migran asal Indonesia untuk
mengirim penghasilannya ke Tanah Air.
Menurut Chandra, selama ini perusahaannya terus mencari mitra perusahaan finansial dari
Indonesia untuk melayani para pekerja tersebut.
"Saya percaya hanya layanan finansial dari Indonesia yang bisa melayani pekerja migran
Indonesia dengan optimal. Karena itu kerja sama dengan Yourpay ini bisa membantu kami juga
dalam berempati memperjuangkan dan memberi nilai lebih kepada sesama warga Indonesia
khususnya komunitas migran," tutur Chandra.
Menurutnya, Yourpay bukanlah produk fintech yang pertama kali menjaring pasar migran
Indonesia. Sebelumnya beberapa kali fintech dari negara lain telah menjajaki kerja sama
dengan Chandra Remittance di Hong Kong. Tetapi baru dengan Yourpay memasuki kerja sama
dalam posisi strategis dengan Chandra Remittance.
Christilia dan Chandra menuturkan kerja sama kedua perusahaan menjadi bentuk dukungan
terhadap Hari Internasional Remitansi Keluarga atau International Day of Family Remittances
(IDFR) yang diperingati PBB setiap tanggal 16 Juni.
Berdasarkan data PBB, IDFR mencatat lebih dari 200 juta pekerja migran mengirim uang ke lebih
dari 800 juta anggota keluarganya setiap tahun. Sehingga muncul desakan inisiatif dalam Global
Compact for Safe, Orderly and Regular Migration oleh PBB agar penyedia layanan finansial
internasional bisa mengurangi biaya transfer dan mempermudah inklusi keuangan yang lebih
besar melalui pengiriman uang.
Sebagai catatan, laporan Bank Dunia yang dirilis Mei 2021 mengungkapkan terjadinya penurunan
remitansi seluruh pekerja migran tahun 2020 menjadi US$ 540 miliar dari sebelumny pada 2019
sebesar US$ 548 miliar. Penurunan yang hanya sebesar 1,6% di tengah pandemi itu menjadi
bukti bahwa di tengah kesulitan ekonomi global, para pekerja tidak memangkas kiriman uang
kepada keluarga tercinta di rumah.
Editor : Totok Subagyo (totok_hs@investor.co.id).
177

