Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2021
P. 48

Covid-19 ini. Untuk mengatasinya, sejak 2020, APO memiliki program dalam membantu pekerja
              dan dunia usaha khususnya UMKM dengan kemampuan digital untuk bertahan dan bangkit dari
              pandemi.

              Direktur  Bina  Peningkatan  Produktivitas  Ditjen  Binalatvoktas  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemnaker)  yang  juga  Acting  Director  APO  for  Indonesia,  Ghazmahadi,  mengatakan  bahwa
              Indonesia telah ikut memanfaatkan program APO ini untuk membantu pemulihan UMKM dan
              sektor kritis lainnya di Indonesia.

              "Penanggulangan pandemi ini juga didukung APO dalam penguatan kemampuan digital National
              Productivity Organization (NPOs). Kemampuan digital ini untuk mendukung program berbasis
              digital  (virtual)  dalam  rangka  peningkatan  produktivitas  di  seluruh  negara  APO,"  kata
              Ghazmadhadi dalam keterangannya, Kamis (10/6).

              Hal ini juga ia sampaikan pada kesempatan Governing Body Meeting (GBM) seluruh anggota
              APO pada Rabu (9/6) secara virtual. Menurut dia, APO akan tetap melakukan monitoring dan
              pendampingan dalam pelaksanaan program ini.

              Lebih lanjut, program ini akan di perpanjang yakni dari semula sampai 1 Desember 2021, kini
              menjadi 1 Juli 2022. Hal itu seusai adanya persetujuan dari semua negara anggota APO. "Itu
              telah  disampaikan  oleh  Sekretaris  Jenderal  APO,  AKP  Mochtan,  dengan  persetujuan  semua
              negara anggota APO," ucapnya.

              Selain itu, pada sesi pertemuan pimpinan tertinggi dari 20 negara anggota APO ke-63, disepakati
              komitmen  untuk  pelaksanaan  Green  Productivity  2.0  di  seluruh  negara  anggota  APO.  Green
              Productivity 2.0 merupakan update dan rebrand konsep Green Productivity. Program penerapan
              Green Productivity yang akan diimplementasikan di seluruh negara anggota APO ini merupakan
              pendanaan pemerintah Jepang melalui Special Cash Grant.

              "Program  ini  merupakan  dukungan  APO  terhadap  kepedulian  terhadap  keberlangsungan
              lingkungan yang semakin meningkat," katanya.

              Menurut Ghazmadhadi kesepakatan pelaksanaan Green Productivity 2.0 tersebut dicapai setelah
              anggota APO menyampaikan proposal dalam teleconference GBM APO yang dipimpin Sekjen
              APO, AKP Mochtan (Indonesia) dan pimpinan sidang APO, Zakia Sultana (Secretary Ministry of
              Industries Vietnam) pada Senin (7/6) lalu.

              GMB  (Governing  Body  Meeting)  yang  berlangsung  selama  dua  hari  (8-9/6/2021)  ini  diikuti
              perwakilan APO dari 20 negara secara virtual. Ke-20 negara yang mengikuti zoom GBM selama
              4  jam tersebut,  yakni  Indonesia,  Filipina, Vietnam,  Srilangka,  Singapura,  Thailand,  Kamboja,
              Mongolia, Bangladesh, Jepang, Turki, Malaysia, Fiji, India, RRT, Nepal, Republik Korea, Pakistan,
              Laos, dan Iran.




















                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53