Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 86
Ringkasan
AKADEMISI Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan
Rancangan Undang-Undang Cipta Keja akan memperbaiki iklim investasi Indonesia yang
menurun akibat berbagai hal, salah satunya pandemi Covid-19. Dia mengatakan RUU Cipta Kerja
akan membuat investor mendapat kepastian hukum saat berinvestasi di Indonesia.
RUU CIPTA KERJA DINILAI BISA DONGKRAK KUALITAS TENAGA KERJA RI
AKADEMISI Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan
Rancangan Undang-Undang Cipta Keja akan memperbaiki iklim investasi Indonesia yang
menurun akibat berbagai hal, salah satunya pandemi Covid-19.
Dia mengatakan RUU Cipta Kerja akan membuat investor mendapat kepastian hukum saat
berinvestasi di Indonesia.
"Investor itu berharap ada kepastian hukum, ada regulasi yang baik. Ada kesempatan untuk
berbisnis tapi tidak dilindungi UU ? Ini yang sebenarnya diminta oleh investor," ujar Benjamin,
Senin (3/8) "Sehingga kalau kita tidak memberikan semacam kepastian dalam bentuk UU, saya
khawatirkan investor juga takut datang ke Indonesia," ujarnya.
Benjamin menilai investasi bukan hal yang negatif. Dia mengatakan investasi dapat menciptakan
lapangan kerja dan membuat Indonesia menjadi negara yang dapat bersaing dengan negara
lain.
Tak hanya itu, dia menuturkan investasi akan membuat kualitas tenaga kerja di dalam negeri
mengalami peningkatan dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.
"Kita punya pesaing yang sangat berat. Mungkin kalau kita bicara Vietnam, Malaysia, Singapura
itu sebenarnya adalah negara-negara yang menjadi pesaing kita untuk membuka diri untuk
investor datang ke negara kita," ujar Benjamin "Jadi memang secara umum RUU Cipta Kerja
ini kita harapkan bisa menjadi jembatan agar supaya investor bisa masuk ke Indonesia,"
ujarnya.
Benjamin juga mengatakan RUU Cipta Kerja akan mengubah budaya kerja tenaga kerja di
Indonesia menjadi lebih produktif. Sebab, dia menilai produktivitas tenaga kerja Indonesia
masih kalah dengan negara tetangga, misalnya Vietnam.
"Kita memang harus berubah budayanya. Tidak bisa seperti yang sekarang ini. Tidak bisa hanya
mengharapkan dengan regulasi yang ada yang kita jalani sekarang," ujar Benjamin.
Benjamin menambahkan salah satu bentuk perubahan budaya kerja yang mungkin bisa
dilakukan adalah merubah budaya jam kerja. Dia menilai banyak negara maju tidak
mengedepankan jam kerja dalam menggaji pekerjanya, melainkan apa yang bisa dihasilkan
pekerja selama bekerja.
"Jadi jangan sampai kita menggunakan template yang lama sehingga kita tertutup untuk
investor masuk, sehingga investasi tidak jalan. penggangguran tinggi, kemiskinan tak bisa
dientaskan. Itu jebakannya yang perlu diwaspadai," ujarnya. ((OL-7).
85