Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 SEPTEMBER 2020
P. 6

KEBIJAKAN CUKAI 2021 MENENTUKAN NASIB INDUSTRI HASIL TEMBAKAU

              Jakarta  -  Pemerintah  melalui  .  Kementerian  Keuangan  berencana  kembali  menaikkan  cukai
              Industri Hasil Tembakau (1HT) seiring kebutuhan penerimaan negara' pada tahun depan.

              Dalam  Nota  Keuangan  RAPBN  2021,  penerimaan  kepabeanan  dan  cukai  pada  tahun  2021
              diekspektasikan masih mampu tumbuh hingga 3,8% (yoy). Secara lebih rinci, cukai tembakau
              ditargetkan naik dari Rp 164,9 triliun ke Rp 172,76 triliun atau naik 4,8%.

              Kebijakan cukai selalu menjadi tantangan yang membayangi sektor 1HT, tekanan kenaikan cukai
              dan harga rokok di tahun 2020 memberi dampak signifikan pada turunnya 1HT, ditambah lagi
              dengan imbas pandemi Covid-19 yang belum bisa diatasi sepenuhnya. Rencana kenaikan cukai
              tahun 2021 menjadi kekhawatiran baru.


              Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemen-keu) telah merencanakan untuk menaikkan tarif
              Cukai  HasU  Tembakau  (CHT)  alias  cukai  rokok  dalam  beberapa  tahun  ke  depan.  Kebijakan
              ditempuh guna mengejar target pembangunan dari sisi fiskal maupun peningkatan daya saing
              manusia di bidang kesehatan.

              Rencana itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.01/2020 tentang
              Rencana  Strategis  Kementerian  Keuangan  2020-2024.  Di  sisi  lain,  kebijakan  tersebut  harus
              disikapi secara hati-hati. Saat ini, IHT tengah mengalami gejolak imbas pandemi Covid-19 dan
              kenaikan cukai 23% tahun 2019.

              Ketua  Umum  Aliansi  Masyarakat  Tembakau  Indonesia  (AMT1)  Budi-doyo  mengungkapkan  di
              tengah  pandemi  Covid-19,  sektor  IHT  mengalami  tekanan  dari  beberapa  penjuru  sekaligus.
              Antara  lain,  lanjutnya,  beban  kenaikan  cukai  sebesar  23%,  serta  ketentuan  minimum  harga
              jualteceran (HJE) yang naik sebesar 35%. "Industri ini di tengah pandemi mendapatkan tekanan
              luar  biasa,  hal  ini  akan  berdampak  kepada  lebih  dari  5  juta  pekerja  di  sektor  ini,"  ungkap
              Budidoyo dalam seminar online Tobacco Series#3, pada Kamis (10/9/2020).
              Merujuk rencana kebijakan cukai dan strategi penerimaan negara pada 2021, AMTI merisaukan
              dampak lebih dalam terhadap sektor IHT. "Ada petani yang sudah membakar daunnya. Sudah
              ada yang mencabut pohonnya, ini mereka frustrasi.

              Pemerintah harus ' memberikan harapan yang baik,, belum kepada nasib tenaga kerja. Tekanan
              yang diterima industri pun bukan hanya itu, ada juga dorongan ratifikasi FCTC dan revisi PP
              109/2012.  Ditambah  kenaikan  cukai,  situasi  industri  ini  digambarkan  melalui  istilah  dipoyok,
              dilebok." ungkap Budidoyo.

              Lebih jauh dari itu, sektor tembakau memiliki peran vital dalam perekonomian dan tenaga kerja.
              Saat ini, sebagaimana data Kementerian Pertanian (Kementan), luas areal tanaman tembakau
              pada 2020 diproyeksikan mencapai 198.561 hektar dengan volume produksi sebanyak 212.215
              ton.
              Struktur pasar rokok saat ini terdiri dari 73% merupakan sigaret kretek mesin (SKM), 22% sigaret
              kretek tangan (SKT), dan 5% sigaret putih mesin (SPM). Secara total, serapan tenaga kerja pada
              industri tembakau di sektor manufaktur dan distribusi produk tembakau mencapai 5,9 juta orang,
              terdiri dari 1,7 juta orang di perkebunan, 4,28 juta pekerja sektor manufaktur dan distribusi.
              Dari  data  Kementerian  Tenaga  Kerja(Kemenaker),  mayoritas  pekerja  pada  industri  hasil
              tembakau  atau  IHT  didominasi  perempuan  berusia  muda  dan  paruh  baya,  dengan  strata
              pendidikan  yang  rendah.  Oleh  karena  itu,  menyikapi  arah  kebijakan  cukai,  Kemenaker
              mengingatkan  harus  diputuskan  secara  hati-hati  mengingat  dampaknya  yang  bersifat  efek
              domino.


                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11