Page 202 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JUNI 2021
P. 202
KULI DAN BURUH DI CIREBON TETAP SEMANGAT WALAU PANDEMI
Cirebon: Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat bekerja keras untuk dapat bertahan hidup
ditengah kesulitan ekonomi. Seperti halnya para pekerja musiman maupun buruh. Mereka sangat
merasakan pengaruh besar pandemi terhadap pembatasan ruang gerak pekerjaan yang digeluti.
Setidaknya itu diungkapkan pekerja bangunan asal Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, Andri
kepada RRI, Kamis (24/6/2021). Pembatasan pekerjaan tutur Andri berdampak kepada
berkurangnya pendapatan.
"Kalau orang bangunan nanti ah lagi musim Covid-19 takut nanti penularan atau gimana. Jadi
pada ditunda untuk pembangunannya tuh. Pastinya penghasilan berkurang, kerja harusnya satu
minggu full paling cuman tiga hari empat hari udah berenti lagi. Susah sekali malah bagi kita kuli
terasa banget. Pengennya cepet berakhir cepet selesai kita bebas lagi," ungkapnya.
Ditambahkan Andri, jika sebelum pandemi Covid-19, pekerja musiman di pembangunan gedung
bekerja penuh selama enam hari dengan sistem borongan ataupun harian, sedangkan upah yang
diperoleh sebesar Rp100.000 - Rp150.000 rupiah per hari.
Nasib yang sama juga dialami kuli serabutan, Amin warga Pen Pen Setupatok Kecamatan Mundu
Kabupaten Cirebon. Biasanya dari jam 6 pagi, ia berangkat dari rumah dan tiba di Jalan Raya
Cipto Mangun Kusumo Kota Cirebon tempat nongkrong menunggu pengguna jasanya.
"Sepi udah dua minggu kosong bae. Ya saya balik pulang aja. Ga bawa hasil apa-apa. Saya ngga
kerja lainnya cuma bisa bersihin rumput, membuang galian tanah terus apa aja yang bisa
dikerjakan. Buat makan ya utang aja diwarung," ujarnya.
Amin mengaku hasil upah yang dibayarkan para pengguna jasanya kisaran Rp100.000 -
Rp200.000. Namun jika ada orderan menggali dirasa agak lumayan sebanyak Rp300.000 bisa
dibawa Amin pulang ke rumah.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Cirebon,
Hartono mengatakan untuk pekerja musim di sektor pembangunan infrastruktur jalan, gedung
dan lainnya tidak begitu terdampak pandemi karena kegiatan tersebut masih bisa dilaksanakan
termasuk proyek pekerjaan yang berada di luar Cirebon.
Disinggung upaya pengendalian dan pengawasan terhadap pekerja musiman, Hartono mengaku
pihaknya tidak bisa melarang keinginan tersebut karena hal itu menjadi hak masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan.
"Kami tidak bisa melarang karena kebutuhan mereka harus melakukan itu ya terpaksa tidak kami
larang. Kecuali yang ke luar negeri itu karena ada hubungannya ada perjanjian kerja antar
negara karena yang diluar negeri yang ngga bisa. Untuk pengawasan dan pengendalian bukan
kewenangan kami, itu diserahkan ke satgas desa masing-masing," jelasnya.
Meski demikian, Hartono berharap seluruh pekerja musiman maupun disektor lain di Kabupaten
Cirebon dapat patuh pada aturan protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M supaya tidak
menjadi bagian dari penyebab penularan virus corona.
201