Page 52 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JANUARI 2019
P. 52

"Saya juga berharap pemerintah Hong Kong dapat menyusun standar gaji bagi para

               pekerja yang telah bekerja selama lebih dari lima tahun, sehingga terdapat perbedaan
               antara gaji pekerja baru dan pekerja lama yang tentunya telah berpengalaman," kata

               Hanif.


               Hanif  menjelaskan  perlindungan  bagi  pekerja  migran  juga  mencakup  pemberian

               jaminan sosial. Pemerintah Hong Kong mendorong dan mendukung seluruh pekerja

               migran memiliki jaminan sosial sesuai dengan regulasi yang berlaku.


               "Regulasi  yang  berlaku  di  Indonesia  pun  mengatur  bahwa  setiap  pekerja  migran

               Indonesia wajib ikut serta dalam program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh

               BPJS," tutur Hanif


               Hanif  berharap  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  di  Indonesia  dapat

               bekerja sama lebih erat dengan badan penyelenggara jaminan sosial di Hong Kong.


               Hong  Kong  merupakan  salah  satu  tujuan  penempatan  pekerja  migran  Indonesia,

               khususnya pada sektor non-formal. Per bulan Desember 2018, tercatat ada 165.907

               warga Indonesia yang pekerja sebagai pembantu domestik di Hong Kong.


               Meskipun  pemerintah  Hong  Kong  telah  berupaya  menjamin  perlindungan  pekerja

               migran  yang  bekerja  di  wilayahnya,  Hanif  memandang  perlunya  pertemuan  rutin
               tahunan  bagi  pejabat  kedua  negara  untuk  membahas  hal-hal  teknis  terkait

               permasalahan pekerja migran Indonesia beserta solusinya.



               Sementara  itu,  Sekretaris  Buruh  dan  Kesejahteraan  Hong  Kong  Law  Chi  Kwong
               mengungkapkan permintaan pekerja Indonesia terus meningkat.














                                                       Page 51 of 74.
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57