Page 158 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 158
MangCovid adalah Program Pelatihan Management Pencegahan Covid.
MangCovid memiliki 3 sasaran sekaligus yaitu pencegahan penularan Covid-19; penyaluran kerja
korban PHK ; serta pertolongan bagi kaum disabilitas dan pemberdayaan UMKM.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menagatakan, dari program MangCovid tersebut,
nantinya para peserta bisa mandiri untuk mengembangkannya dan menjadi seorang wirausaha
dan pelaku UMKM.
Para peserta juga dilatih membuat alat disinfektan model baru dan menjadi jasa penyemprotan
yang tersertifikasi.
"Jadi dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, kita optimalkan program MangCovid. Kita
membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, kemudian swasta," kata
Menaker Ida seperti dikutip dari situs kemnaker.go.id.
Sebagaimana diberitakan Portalsulut.com dalam artikel, " Gagal Prakerja, Ikuti Program
MangCovid Khusus Korban PHK " , Menaker Ida juga menyerahkan bantuan Kemnaker berupa
rapid tes dan APD; JPS Ketenagakerjaan; sertifikat BNSP dan sertifikat tenaga kerja Covid
Kemnaker .
Menaker Ida mengatakan, Kemnaker sendiri melaksanakan program Jaring Pengaman Sosial
(JPS).
Di antara program JPS tersebut adalah pengembangan dan perluasan kesempatan kerja yang
terdiri dari program Tenaga Kerja Mandiri untuk penciptaan wirausaha dan Padat Karya yang
bertujuan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan yang
berkelanjutan.
Selain itu, Kemnaker juga melaksanakan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk pekerja/buruh yang
terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara untuk menjaga keberlangsungan kegiatan usaha pada masa pandemi, Kemnaker
sudah melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di antaranya dengan mengeluarkan surat
edaran tentang Rencana Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan
Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Perusahaan.
" Kemnaker juga melaksanakan program penanggulangan Covid-19 di tempat kerja, penerapan
gerakan pekerja sehat di perusahaan, dan pengujian lingkungan kerja pada wilayah zona
merah," katanya.
Dirjen Binwasnaker K3 Kemnaker , Haiyani Rumondang, menyatakan bahwa pandemi Covid-19
berdampak pada semua sektor, termasuk perekonomian, yang ditandai dengan menurunya
produksi, pengurangan tenaga kerja, serta menurunnya daya beli masyarakat.
"Covid-19 ini tidak hanya berdampak dalam hal kesehatan, tetapi juga melemahkan
perekonomian," kata Haiyani.
Sementara Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin, Muhammad Kayam,
menyatakan, pandemi Covid-19 berdampak luas di sektor ekonomi, khususnya sektor industri.
Namun pada triwulan III, katanya, mulai terjadi kenaikan di sektor manufaktur dengan indeks
PMI mencapai 44,91 persen.
"Jadi capaian positif ini ditopang oleh subsektor industri yang membaik kinerjanya pada periode
yang sama," kata Kayam.
157