Page 153 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 153

"Sementara  pertumbuhan  ekonomi  nasional  masih  minus,  inflasi  pun  menjadi  deflasi,"  ujar
              Hariyadi dalam konferensi pers virtual di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (15/10/2020).
              Oktober  lalu  International  Monetary  Fund  (IMF)  memperkirakan  pertumbuhan  ekonomi
              Indonesia tahun ini akan terkontraksi minus 1,5 persen. Ini lebih buruk dari proyeksi per Juni,
              yaitu kontraksi 0,3 persen. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan telah terjadi
              deflasi selama tiga bulan berturut-turut, yaitu sebesar 0,10% pada Juli, 0,05% pada Agustus,
              dan 0,05% pada September.

              Ekonom  sekaligus  Direktur  Riset  Center  of  Reform  on  Economics  (Core)  Piter  Abdullah
              mengatakan jika usul tersebut disampaikan dalam kondisi normal, maka ia sama sekali tidak
              pantas.  "Tapi  sekarang  usulan  ini  keluar  saat  kondisi  keduanya  sakit.  Usahanya  dengan
              pekerjanya," kata dia kepada wartawan Tirto , Senin.

              Ia khawatir jika upah naik maka "yang terjadi justru PHK; pekerja dirumahkan." "Justru itu akan
              menghantam  pekerja.  Saya  kira  juga  pekerja  harus  paham  kondisi  perusahaan  tempat  dia
              bekerja," katanya.

              Ditentang Buruh Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) Mirah Sumirat
              menolak usul ini. Ia mengatakan rekomendasi ini "enggak keruan." Mirah mengatakan banyak
              sektor usaha yang tidak terpengaruh COVID-19, misalnya farmasi dan telekomunikasi. "Itu mau
              mereka (pengusaha) saja. Jangan pukul rata," katanya kepada wartawan Tirto , Senin.

              Ia juga mengatakan upah minimum tidak mungkin turun dengan terbitnya Peraturan Menteri
              Ketenagakerjaan  Nomor  18  Tahun  2020  tentang  Perubahan  Atas  Peraturan  Menteri
              Ketenagakerjaan  Nomor  21  Tahun  2016  tentang  KHL.  Dalam  peraturan  tersebut,  komponen
              KHL--salah satu variabel dalam menentukan upah--yang semula terdiri dari 60 jenis kini menjadi
              64.

              "Kan komponen KHL naik, ya. Sebenarnya sudah gugur dengan sendirinya rekomendasi itu,"
              katanya.

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal pun mengatakan organisasinya
              menolak usul tersebut. "Tidak ada alasan upah minimum tahun 2020 ke 2021 tidak ada kenaikan
              karena  pertumbuhan  ekonomi  sedang  minus,"  ujarnya  melalui  keterangan  tertulis,  Sabtu
              (17/10/2020).

              Ia  membandingkan  dengan  situasi  tahun  1998-1999,  ketika  Indonesia  dihantam  krisis.
              Menurutnya saat itu upah DKI Jakarta tetap naik 16 persen meski pertumbuhan ekonomi tahun
              itu minus 17,49 persen.

              Kenaikan  upah  juga  dalam  rangka  meningkatkan  kontribusi  para  pekerja  terhadap  ekonomi
              nasional, katanya. Logikanya sederhana: jika upah turun, maka daya beli juga turun dan tingkat
              konsumsi turun. Padahal ekonomi Indonesia masih mengandalkan konsumsi rumah tangga.
              Karena alasan itu juga ia menolak Permenaker Nomor 18 tahun 2020 yang menambah komponen
              KHL.  Menurutnya,  meski  komponennya  ditambah,  "Permenaker  Nomor  18  tahun  2020
              mengurangi kualitas KHL dari permenaker sebelumnya." Misalnya komponen belanja buah, dari
              yang sebelumnya Rp68 ribu menjadi Rp42 ribu--turun Rp26 ribu.
              Seperti Piter, ekonom dari Universitas Indonesia Fithra Faisal menegaskan tidak adanya kenaikan
              upah atau bahkan penurunan tahun depan "sebenarnya sudah fair sesuai dengan formula itu,"
              mengingat data menunjukkan sudah berbulan-bulan Indonesia mengalami deflasi.





                                                           152
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158