Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 NOVEMBER 2020
P. 56
"Covid-19 telah menyebabkan disrupsi kepada kondisi ketenagakerjaan karena tidak hanya
menyebabkan pengangguran, tapi juga ada pekerjaan yang hilang," kata Suhariyanto.
Selain karena kehilangan pekerjaan, pengangguran juga meningkat karena angkatan kerja
meningkat 2,36 juta menjadi 138,22 juta orang. Dari jumlah tersebut, penduduk yang bekerja
sebanyak 128,45 juta orang atau turun sebanyak 310 ribu orang dibanding Agustus 2019.
Dari jumlah angkatan kerja tersebut, sebanyak 128,45 juta orang merupakan penduduk bekerja
di sektor pertanian 29,76 persen, perdagangan 19,23 persen dan industri pengolahan 13,61
persen.
Lebih lanjut, dia menjelaskan penduduk usia kerja di Indonesia juga naik dari 201,19 juta orang
menjadi 203,97 juta orang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Sebanyak 67,77
persen atau 138,22 juta orang di antaranya merupakan angkatan kerja yang terdiri dari 128,45
juta penduduk bekerja dan 9,77 juta orang menganggur.
"Sebanyak 29,12 juta orang atau 14,28 persen yang berada dalam usia kerja itu terkena dampak
Covid-19 secara langsung maupun tidak langsung," kata Suhariyanto.
Sebanyak 2,56 juta orang, jelasnya, menjadi pengangguran, 760 ribu menjadi bukan angkatan
kerja, 1,77 juta sementara tidak bekerja dan 24,03 juta tetap bekerja dengan pengurangan jam
kerja.
Adapun lapangan kerja yang penyerapan tenaga kerjanya meningkat yaitu sektor pertanian yang
tumbuh 2,23 persen.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu industri pengolahan turun 1,3
persen.
Tutup Usaha
Menanggapi kenaikan angka pengangguran itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia
(UI), Rizal E Halim, mengatakan kondisi tersebut tidak hanya berlaku di Indonesia, namun juga
di hampir semua negara termasuk negara maju.
Pandemi yang memaksa diberlakukannya pembatasan pergerakan dan jarak telah berimbas pada
kegiatan dunia usaha. Hampir sebagian besar sektor usaha terdampak sehingga terjadi
rasionalisasi yang berkontribusi pada angka pengangguran.
Selain itu, usaha berskala mikro dan kecil yang selama ini kontribusinya dalam penyerapan
tenaga kerja cukup tinggi banyak yang terpaksa menutup usahanya. ers/E-9
55