Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 4

MENAKER IDA JELASKAN KRITERIA PENERIMA SUBSIDI UPAH

              Jakarta - Pemerintah bakal memberikan bantuan subsidi upah bagi pekerja/buruh sebesar Rp600
              ribu per bulan selama empat bulan. Bantuan diberikan untuk melindungi, mempertahankan, dan
              meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja/buruh selama masa pandemi Covid-19, sehingga
              dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

              Demikian dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat memberikan keterangan
              pada Konferensi Pers Pengumuman Program Bantuan Subsidi Upah di Istana Merdeka, Jakarta,
              Senin (10/8/2020).

              Menurut Menaker Ida, bantuan tersebut merupakan program stimulus yang dikoordinasikan dan
              dibahas  bersama  Tim  Satgas  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN),  Kementerian  BUMN,
              Kemnaker, Kemenkeu, dan BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2020.

              Adapun pekerja/buruh yang mendapat bantuan harus memenuhi seluruh persyaratan, yaitu WNI
              yang dibuktikan dengan NIK; terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih
              aktif di BPJS Ketenagakerjaan, dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan; dan peserta yang
              membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp5 juta sesuai
              upah yang di laporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "Persyaratan  lainnya,  ialah  pekerja/buruh  penerima  upah;  pekerja/buruh  yang  bekerja  pada
              pemberi  kerja  selain  pada  induk  perusahaan  BUMN,  lembaga  negara,  instansi  pemerintah,
              kecuali non ASN; memiliki rekening bank yang aktif; tidak termasuk dalam peserta penerima
              manfaat program kartu prakerja; dan peserta yang membayar iuran sampai dengan bulan Juni
              2020," tambahnya.

              Nantinya,  dalam  proses  penyaluran  bantuan  oleh  bank  penyalur  dilakukan  dengan
              pemindahbukuan  dana  dari  bank  penyalur  kepada  rekening  penerima  bantuan  pemerintah
              melalui bank-bank BUMN yang terhimpun dalam HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara).
              "Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp600
              ribu per bulan selama empat bulan (Rp2,4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan sekali.
              Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp1,2 juta," ucapnya.

              Data calon penerima bantuan ini bersumber dari data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang
              telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh BPJS Ketenagakerjaan, sesuai kriteria dan persyaratan
              yang ditentukan.

              Menurutnya, pemerintah menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan sebagai dasar pemberian
              bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran karena saat ini data tersebut dinilai paling akurat
              dan lengkap, sehingga akuntable dan valid.

              Lebih lanjut ia menyatakan, data penerima bantuan diambil dari data BPJS Ketenagakerjaan
              dengan batas waktu pengambilan data sampai dengan 30 Juni 2020. Sehingga, hanya peserta
              yang telah terdaftar pada batas waktu tersebut dan memenuhi persyaratan.

              Menurutnya,  akurasi  validasi  data  pekerja/buruh  sangat  penting  karena  ketepatan  sasaran
              program  ini  bergantung  dari  verifikasi  data  yang  dilakukan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan.
              Ekspektasi publik dinilainya sangat luar biasa, sehingga program subsidi ini harus benar-benar
              diterima oleh pekerja/buruh yang memenuhi persyaratan.

              Ia  juga  mengemukakan  bahwa  berdasarkan  hasil  rapat  dengan  Kementerian/Lembaga,
              disepakati untuk memperbanyak masyarakat yang akan mendapatkan bantuan ini, maka jumlah
              calon  penerima  ditingkatkan  menjadi  15.725.232  orang  dari  yang  semula  hanya  13.870.496
              orang.

                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9