Page 152 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 JULI 2021
P. 152

non-esensial  wajib  menjalani  WFH  100%.  Petugas  pun  akhirnya  menutup  paksa  kantor  dan
              memulangkan karyawannya.


              LANGGAR PPKM DARURAT, KANTOR NON-ESENSIAL DI KEMAYORAN LANGSUNG
              DITUTUP

              Dinas  Tenaga  Tenaga  Kerja,  Transmigrasi  dan Energi  (Disnakertrans) DKI  Jakarta  menindak
              perusahaan  non-esensial  yang  melanggar  aturan  PPKM  Darurat.  Perusahaan  ini  berlokasi  di
              Kemayoran, Jakarta Utara.

              "Saya belum menerima laporan secara utuh, tapi informasinya di daerah Kemayoran dipulangkan
              dan dihentikan karena non-esensial," kata Kabid Pengawasan Disnakertrans DKI Jakarta, Khadik
              Triyanto saat dihubungi, Senin (5/7/2021).
              Khadik  mengatakan  petugas  mendapati  lima  dari  200  orang  karyawan  perusahaan  ini  tetap
              bekerja di dalam kantor. Padahal, aturan PPKM Darurat menyatakan sektor non-esensial wajib
              menjalani  WFH  100%.  Petugas  pun  akhirnya  menutup  paksa  kantor  dan  memulangkan
              karyawannya.

              "Walaupun pekerjaannya infonya di Kemayoran karyawan 200, yang bekerja tinggal 5 orang
              katanya. Dipulangkan yang 5 juga, karena harus 100 persen WFH ya. Jangan sampai yang 4-5
              orang tipuan, nggak taunya orangnya banyak. Ini kan modus kayak gitu sudah kita pahami,"
              jelas Khadik.

              Khadik mengungkapkan selama PPKM Darurat, pihaknya menghapus sanksi pembinaan. Ketika
              perusahaan  melakukan  pelanggaran  secara  berulang,  pihaknya  akan  mengeluarkan  surat
              rekomendasi  pencabutan  izin  usaha.  "Kalau  ditegur  tulis  masih  melanggar  ya  kita
              rekomendasikan penutupan usaha," tegasnya.

              Menurut Khadik, penerapan sanksi bagi perusahaan nakal harus dilakukan lebih tegas di masa
              PPKM  Darurat  ini.  Untuk  itu,  dia  meminta  agar  seluruh  perusahaan  beroperasional  sesuai
              ketentuan yang telah ditetapkan.

              "Jadi kuncinya gini, Disnaker ingin memastikan, misalnya non-esensial masih bekerja ya suruh
              pulang, tutup. Kalau esensial lebih dari 50 persen ya suruh keluarin selebihnya," ujarnya.

              Khadik pun memastikan pihaknya terus melakukan pengawasan di lingkungan perkantoran. Tak
              hanya  itu,  pihaknya  juga  menindaktegas  perusahaan  pelanggar  PPKM  Darurat  berdasarkan
              aduan warga.

              "Ada hampir 85 ribu perusahaan di DKI sehingga kita memprioritaskan aduan masyarakat melalui
              CRM, seperti itu. Itu yang kita sidak pertama. Selebihnya kita sambil lewat, mana yang ditengarai
              ada kerumunan masih,"imbuhnya.

              Sebelumnya,  Penyekatan  PPKM  darurat  di  Jakarta  menimbulkan  kemacetan  pagi  tadi.  Polisi
              mengungkapkan sejumlah alasan warga tetap beraktivitas di tengah lonjakan COVID-19 karena
              dipaksa masuk kantor oleh perusahaannya.

              "Kami temukan juga di lapangan tadi masih ada beberapa perusahaan-perusahaan, warga-warga
              itu mengaku masih disuruh kerja oleh perusahaannya yang itu non-esensial," kata Kabid Humas
              Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

              Pengakuan  tersebut  bakal  ditindaklanjuti  oleh  kepolisian.  Yusri  pun  meminta  warga  segera
              melaporkan jika ada perusahaan di luar sektor esensial dan kritikal masih meminta karyawannya
              masuk ke kantor.
                                                           151
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157