Page 90 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 AGUSTUS 2020
P. 90
Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Kemnaker tetap berkomitmen meningkatkan kompetensi
Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas. Namun
pada tahun 2020 ini, ada pengurangan kapasitas yang semula dialokasikan mendirikan 2.000
BLK Komunitas menjadi hanya 1.000 buah.
"Memang berkurang, tapi kalau dari 1.000 BLK itu tersebut mampu maksimal mengerjakan
peran-peran pelatihan vokasi, maka harus dibayangkan 1.000 rasa 2.000 BLK," kata Menteri.
Peluncuran program ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Ditjen
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan dengan 10
orang perwakilan penerima bantuan.
Untuk tahap I, program BLK Komunitas mencakup pembangunan 100 lembaga dari total target
1.000 lembaga.
"Saya titip kepada lembaga penerima bantuan BLK Komunitas tahap I. Semoga menjadi langkah
awal dalam komitmen nyata kita semua untuk turut serta berperan aktif dalam mempercepat
peningkatan kompetensi SDM Indonesia," kata Menaker.
BLK Komunitas adalah suatu unit atau fasilitas pelatihan vokasi yang didirikan di lembaga
keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, dan komunitas
lainnya. BLK ini menyelenggarakan pelatihan kompetensi/keahlian guna memberikan
keterampilan kerja kepada siswa dan komunitas masyarakat di sektiar lembaga, sesuai
kebutuhan dunia kerja atau mendorong berwirausaha.
Dalam sambutannya, Menaker Ida menjelaskan, BLK Komunitas merupakan terobosan Presiden
Joko Widodo sejak tahun 2017. Terobosan ini bertujuan melengkapi soft skill dan pendidikan
karakter di lembaga pendidikan keagamaan dengan tambahan keterampilan atau hard skill.
Pendirian BLK Komunitas sebagai upaya meningkatkan sebaran lembaga pelatihan kerja, serta
mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat atau komunitas.
"Diharapkan dengan hadirnya BLK Komunitas, santri dan siswa lembaga pendidikan keagamaan
dan masyarakat di sekitarnya, mendapat akses pelatihan kerja yang sesuai kebutuhan pasar
kerja lokal," ujar Menaker.***.
88