Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 JULI 2021
P. 122

ada  kebutuhan  untuk  meningkatkan  kompetensi  di  tengah  produktivitas  perusahaan  yang
              menurun selama pandemi Covid-19.


              KEMNAKER CANANGKAN TAHUN 2021-2022 SEBAGAI TAHUN MAGANG

              INFO NASIONAL -- Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mencanangkan tahun 2021-2022
              bakal menjadi the Year of Apprenticeship alias Tahun Magang. Magang diyakini akan menjadi
              solusi positif, mengingat ada kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi di tengah produktivitas
              perusahaan yang menurun selama pandemi Covid-19.

              "Kami  canangkan  Tahun  2021-2022  akan  menjadi  the  Year  of  Apprenticeship  alias  Tahun
              Magang," ujar Ida saat menerima audiensi pimpinan Jakarta Japan Club secara virtual di Jakarta,
              Rabu, 30 Juni 2021.
              Menaker Ida berpendapat, pemagangan merupakan konsep belajar sambil bekerja ( learning by
              doing ). Proses magang akan mengajarkan peserta magang untuk membiasakan diri mengikuti
              proses pekerjaan yang biasa dilakukan dan yang akan dilakukan.

              Melalui magang, peserta tidak hanya melihat dan mendengarkan teori, tetapi mereka juga harus
              melakukan pekerjaan secara Manual Pemagangan untuk Pencari Kerja langsung.

              Melalui proses pembelajaran ini, tambah Ida, pemagang dapat secara langsung memperoleh
              keterampilan  dan  mengalami  perubahan  pengetahuan  dan  sikap  saat  bekerja.  Sikap  dan
              keterampilan dapat diperoleh tidak hanya dari teori, tetapi juga secara langsung dialami oleh
              pemagang selama mengikuti program magang di tempat kerja yang sesungguhnya.

              "Magang menjadi sarana pencaker untuk learning by doing . Dengan magang yang diperoleh
              oleh pencaker bukan hanya skill teknis ( hardskill ), tapi juga soft skill (etos dan disiplin kerja).
              Magang adalah paket komplit pelatihan," katanya.

              Ida mengungkapkan bahwa ada 1700 perusahaan Jepang yang menjadi member JJC. Mereka
              akan menyampaikan dan mendorong para anggotanya di sektor otomotif, konstruksi, alat berat,
              bahkan penempatan magang ke Jepang dan lainnya untuk menyelenggarakan magang.

              "Kami  mengajak  kepada  para  pengusaha  yang  tergabung  dalam  JJC  dan  APINDO  untuk
              bersama-sama  dengan  pemerintah  untuk  mensukseskan  program  pemagangan  ini,  dalam
              rangka menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Maju," ucap Ida.

              "Dalam program magang ini, kami mengajak JJC agar fokus merekrut tenaga kerja, lokal agar
              warga lokal sekitar perusahaan tidak merasa terkalahkan oleh para pendatang yang skillnya lebih
              tnggi. Untuk itu, kami juga harapkan adanya komitmen dari disnaker dan bupati yang selama ini
              menjadi krusial," katanya, melanjutkan.

              Sementara Presiden JJC, Takuji Konzo menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemerintah
              Indonesia mensukseskan pemagangan di seluruh perusahaan yang tergabung dalam JJC. "Kami
              juga meminta dukungan Kemnaker untuk mengatasi persoalan-persoalan di lapangan, misalnya
              bagaimana memberi pengertian pada SP/SB, memberi pemahaman pada pengawas di dinas-
              dinas," katanya.

              Dalam kesempatan audiensi virtual yang disaksikan oleh Anton Supit dan Bob Azam dari APINDO,
              juga dilakukan penandatanganan buku Manual Magang oleh Menaker Ida Fauziyah.

              Buku Manual Pemagangan disusun berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6
              Tahun  2020  tentang  Pemagangan  Dalam  Negeri.  Buku  ini  menyampaikan  pentingnya
              perusahaan penerima Magang untuk mempunyai aturan dasar (basic rule) program pemagangan
                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127