Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JANUARI 2021
P. 34

Tim Penyusun RPP dari Kementerian Ketenagakerjaan, Agatha mengatakan, pembahasan RPP
              tentang pesangon telah selesai dibahas ditingkat tripartit. Draf RPP ini juga telah diserahkan ke
              Kemenko Bidang Perekonomian.

              "Sudah  kami  kirimkan  (draf  RPP  pesangon)  ke Kemenko  Perekonomian,"  kata  Agatha  ketika
              dihubungi, Selasa (5/1).

              Selanjutnya,  Kemenko  Perekonomian  akan  mengunggah  di  website  resmi  UU  Cipta  Kerja.
              Kemudian, proses serap menyerap selain dari tripartiet.

              "Kami  dari  Kementerian  Ketenagakerjaan  sudah  menyampaikan  dua  (draf)  RPP,  yaitu  RPP
              pesangon dan RPP tentang TKA (tenaga kerja asing)," ujar dia.

              Seperti diketahui, Kemnaker setidaknya membuat empat draf yang merupakan amanah dari UU
              cipta kerja. Yakni RPP tentang pesangon, RPP tentang TKA, RPP tentang pengupahan, dan RPP
              tentang jaminan kehilangan pekerjaan (JKP).

              Kemnaker menyebut, RPP tentang pengupahan saat ini telah dibahas secara tripartit dan dewan
              pengupahan nasional. Kemnaker akan mengirimkan draf RPP tersebut dalam waktu dekat.

              Sedangkan, RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan, saat ini sedang dalam pembahasan di
              internal pemerintah. Pembahasan ini melibatkan berbagai kementerian/lembaga terkait.

              "Kalau yang RPP pengupahan, sebelumnya sudah ada PP 78/2015, kita perbarui, kemungkinan
              PP baru PP pengganti PP 78/2015 (tentang pengupahan)," kata Agatha.

              Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban,
              mengatakan, pihaknya ingin agar pengaturan pesangon dikembalikan pada UU nomor 13 tahun
              2003 tentang Ketenagakerjaan. Poin ini menjadi salah satu permohonan uji materi UU Cipta
              Kerja yang diajukan KSBSI ke Mahkamah Konstitusi (MK).

              "Secara organisasi kami tidak mengikutkan satu orang pun untuk ikut membahas (draf) RPP
              (sektor ketenagakerjaan)," kata Elly.




































                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39