Page 3 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 APRIL 2021
P. 3
Judul BPJS Ketenagakerjaan akan kurangi investasi di saham, simak saran
analis ini
Nama Media kontan.co.id
Newstrend Jaminan Hari Tua
Halaman/URL https://investasi.kontan.co.id/news/bpjs-ketenagakerjaan-akan-
kurangi-investasi-di-saham-simak-saran-analis-ini
Jurnalis Kenia Intan
Tanggal 2021-04-01 08:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Okie Ardiastama (Analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas) Sentimen dari kebijakan
tersebut tentu menjadi perhatian pelaku pasar di mana dana kelolaan BPJSTK yang berencana
keluar dari pasar saham dapat memberikan tekanan pada saham-saham yang dimilikinya
positive - Okie Ardiastama (Analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas) Hal tersebut beriringan
dengan pemulihan dari kualitas kredit di tahun 2021 dan juga tren dari harga komoditas CPO
yang masih berpotensi naik hingga kuartal II tahun ini. Tentu itu dapat menjadi trigger terhadap
membaiknya kinerja emiten
negative - Ike Widiawati (Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia) Saya rasa BPJSTK tidak akan
melempas saham yang undervalue dan pergerakan harga stabil serta profitable. Karena, tujuan
mereka adalah mengurangi risiko fluktuasi kerugian
positive - Helen (Analis Philip Sekuritas) Volatilitas dalam pasar saham adalah hal yang biasa.
Karena itu, sangat penting untuk berinvestasi pada saham-saham yang memiliki fundamental
baik, besar, serta likuid. Sehingga saat pasar saham mulai pulih atau kembali naik, saham
tersebut umumnya akan pulih
Ringkasan
BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) atawa BPJamsostek berencana memangkas investasi pada
saham dan reksadana. Langkah ini dilakukan untuk menekan defisit program Jaminan Hari Tua
(JHT) yang membuat lembaga ini mencatatkan risiko unrealized loss atau kerugian secara buku.
BPJS KETENAGAKERJAAN AKAN KURANGI INVESTASI DI SAHAM, SIMAK SARAN
ANALIS INI
BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) atawa BPJamsostek berencana memangkas investasi pada
saham dan reksadana. Langkah ini dilakukan untuk menekan defisit program Jaminan Hari Tua
(JHT) yang membuat lembaga ini mencatatkan risiko unrealized loss atau kerugian secara buku.
2