Page 192 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 192

positive - Andayani Budi Lestari (Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta Badan Penyelenggara
              Jaminan  Sosial  Kesehatan  (BPJS)  Kesehatan)  Kami  pun  bersinergi  dan  koordinasi  dengan
              Kementerian Lembaga atau A sosiasi Human Resource Development(HRD)



              Ringkasan

              Direktur  Perluasan  dan  Pelayanan  Peserta  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  Kesehatan
              (BPJS) Kesehatan, Andayani Budi Lestari mengatakan, saat ini, BPJS Kesehatan tengah fokus
              pada akurasi dan validasi data kepesertaan.

              "Fokusnya dari sisi jumlah pekerja yang didaftarkan dan akurasi data pendapatan sebagai dasar
              penghitungan iuran," jelas Andayani, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/11/2020).



              VALIDASI DATA KEPESERTAAN PEKERJA, BPJS KESEHATAN GANDENG KEMNAKER
              Direktur  Perluasan  dan  Pelayanan  Peserta  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  Kesehatan
              (BPJS) Kesehatan, Andayani Budi Lestari mengatakan, saat ini, BPJS Kesehatan tengah fokus
              pada akurasi dan validasi data kepesertaan.

              "Fokusnya dari sisi jumlah pekerja yang didaftarkan dan akurasi data pendapatan sebagai dasar
              penghitungan iuran," jelas Andayani, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/11/2020).

              Andayani mengatakan, untuk mewujudkan upaya tersebut, BPJS Kesehatan bersinergi dengan
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

              "Sinergi itu dilakukan untuk memudahkan integrasi data badan usaha dan pekerja di Indonesia,"
              kata Andayani.
              Lebih  rinci,  Andayani  menuturkan,  integrasi  tersebut  dilakukan  lewat  aplikasi  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan di Perusahaan dalam Jaringan (WLKP) milik Kemenaker.

              "Aplikasi itu kemudian diintegrasi dengan aplikasi Perluasan Kepesertaan Pekerja Penerima Upah
              Badan Usaha milik BPJS Kesehatan," sambungnya.

              Ia  berharap,  sumber  daya  data  yang  ada  dalam  kedua  aplikasi  itu  dapat  meningkatkan
              kepesertaan serta akurasi dan validasi data segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari Badan
              Usaha dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

              "Dengan  demikian,  seluruh  badan  usaha  dan pekerjanya  terlindungi  terhadap  akses  layanan
              kesehatan dalam Program JKN-KIS," harapnya.
              Andayani menuturkan, sampai Senin (31/10/2020) jumlah Badan Usaha yang telah terdaftar
              dalam Program JKN-KIS sebanyak 318.062 dengan jumlah pekerja 16.477.500.

              "Sedangkan jumlah anggota keluarganya 20.886.757 jiwa sehingga total 37.364.257 jiwa peserta
              segmen PPU Badan Usaha," jelasnya.

              Lebih lanjut Andayani menyampaikan, berbagai upaya telah dilakukan BPJS Kesehatan dalam
              mengoptimalkan kepesertaan PPU Badan Usaha.

              Adapun upaya tersebut yakni melakukan canvassing pendaftaran yang ditujukan untuk badan
              usaha potensial atau badan usaha yang belum mendaftarkan seluruh pekerjanya.



                                                           191
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197