Page 359 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 359
Virus Corona yang terus meningkat. Sehingga pemerintah memberikan tenggang waktu yang
cukup panjang. Sementara tahun ini ada sejumlah pengetatan yang tertuang dalam Surat Edaran
(SE) Menaker Nomor M/6.HK.04/IV/2021.
ATURAN THR LEBARAN 2021 TAK SEPERTI TAHUN LALU, APA BEDANYA?
Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pemerintah lebih tegas dalam
mendorong perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya ( THR ) tahun ini dibanding tahun
lalu. Pada tahun lalu, perusahaan masih dibolehkan mencicil hingga akhir tahun sementara tahun
ini tidak.
Alasannya, tahun lalu merupakan tahun-tahun terberat seluruh sektor menghadapi penyebaran
Virus Corona yang terus meningkat. Sehingga pemerintah memberikan tenggang waktu yang
cukup panjang. Sementara tahun ini ada sejumlah pengetatan yang tertuang dalam Surat Edaran
(SE) Menaker Nomor M/6.HK.04/IV/2021.
"Tahun lalu, masa-masa kita melakukan masa pemulihan Covid-19. Memang pada tahun lalu
bagi perusahaan yang memang tidak mampu dapat berdialog menyepakati waktu dan cara
pembayaran. Waktu itu bertahap bahkan bisa sampai akhir 2020," ujarnya, Jakarta, Senin (26/4).
Untuk tahun ini, pemerintah lebih mempersempit waktu pembayaran THR hingga H-1 hari raya.
"Sekarang bagi perusahaan yang masih terdampak, bisa berdialog menyepakati waktu
pembayaran THR sebelum H-1 hari raya," jelas Menteri Ida.
Kemudian perbedaan selanjutnya adalah, pemantauan tahun lalu hanya dilakukan oleh Serikat
Pekerja (SP) dan Serikat Buruh (SB) secara umum. Sementara tahun ini, SP, SB dan Apindo
melakukan pemantauan langsung di posko-posko pengaduan THR.
"Pemantauan, kalau yang lalu hanya teman-teman serikat pekerja dan buruh memantau secara
umum. Kalau tahun ini melibatkan SP dan SB serta teman-teman Apindo yang kami minta.
Kemudian, juga kami minta teman-teman di pengupahan nasional," katanya.
Perbedaan terakhir kata Menteri Ida adalah, tatacara pengaduan pembayaran THR. "Tahun lalu
hanya online mengingat ada sejumlah pembatasan akibat pandemi. Tahun ini ada 3 layanan,
online, call centre dan langsung atau offline dengan mengikuti protokol kesehatan," tandasnya.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa Tunjangan Hari Raya (THR)
Keagaman tidak boleh diberikan dalam bentuk barang. Pemberian THR harus dalam bentuk uang
rupiah.
"THR Keagamaan diberikan dalam bentuk uang rupiah," demikian keterangan dari Kemnaker
seperti dikutip pada Senin (26/4/2021).
Ketentuan mengenai hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor
6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan pada
pasal 6.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, sendiri telah menerbitkan aturan mengenai pemberian
THR untuk Lebaran 2021. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor
M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Berdasarkan SE tersebut, THR keagamaan diberikan kepada pekerja atau buruh yang telah
mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih. THR diberikan kepada
358