Page 443 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 443

Keagamaan  Tahun  2021  bagi  Pekerja/Buruh  di  Perusahaan.  Isinya  mewajibkan  pengusaha
              membayar THR H-7 Idul Fitri.
              Meski begitu ada kompensasi yang bisa didapat para pengusaha jika bisnisnya masih terdampak
              pandemi COVID-19 dan tak mampu bayar tepat waktu. Namun kelonggarannya hanya berupa
              batas waktu pembayaran menjadi H-1 Idul Fitri. Artinya tetap wajib membayar THR.

              "Menghimbau pengawas di dinas Ketenagakerjaan provinsi apabila terdapat perusahaan yang
              tidak mampu melaksanakan pembayaran THR keagamaan H-7 agar dapat membuat kesepakatan
              terkait jangka waktu dengan ketentuan minimal H-1," kata Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah
              dalam acara diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Senin (26/4/2021).

              Nah  jika  setelah  diberikan  dispensasi  pengusaha  masih  tidak  membayarkan  THR  pekerjanya
              sesuai  ketentuan,  maka  pengawas  akan  melakukan  pemeriksaan  hingga  menghasilkan  nota
              pemeriksaan. Nota pemeriksaan itu akan dilengkapi dengan rekomendasi kepada para gubernur,
              walikota atau bupati setempat untuk pengenaan sanksi administrasinya.
              "Ada denda juga jika tidak mampu membayar sesuai ketentuan waktu. Denda itu sebesar 5%
              dari akumulasi nilai THR-nya sendiri," tambah Ida.

              Ida menambahkan denda itu dijatuhkan jika pengusaha tidak membayar sesuai ketentuan waktu
              sebagaimana  peraturan  perundang-undangan  yang  berlaku.  Sementara  untuk  sanksinya
              dikenakan mulai dari teguran tertulis hingga pembekuan kegiatan usaha.

              "Sanksi berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara sebagian
              atau  seluruh  alat  produksinya,  kemudian  pembekuan  kegiatan  usahanya.  Ada  nota  dari
              pengawas yang harus ditindaklanjuti oleh pengusaha," tegasnya.

              Untuk  dispensasi  batas  waktu  pembayaran  THR  sendiri  akan  diberikan  jika  pengusaha
              menunjukkan itikad baik dengan melakukan dialog secara kekeluargaan. Dari dialog itu harus
              menghasilkan kesepakatan secara tertulis.

              Setelah itu pengusaha menyampaikan hasil kesepakatan itu kepada Disnaker setempat dengan
              juga melampirkan laporan keuangan internal yang transparan. Dokumen itu harus disampaikan
              maksimal H-7 Idul Fitri.

              Jika sudah memenuhi persyaratan akan diberikan dispensasi pelonggaran dengan pembayaran
              THR maksimal H-1. Artinya meski dapat pelonggaran, pengusaha tetap wajib membayarkan THR
              kepada karyawan dan buruhnya. "Sekali lagi ini tidak menghilangkan kewajiban membayar THR
              sesuai dengan besaran yang ditentukan perundang-undangan," tutupnya.(dtf).
























                                                           442
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448