Page 651 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 APRIL 2021
P. 651

KABAR BAIK! KEMNAKER PUTUSKAN PARA PEKERJA KONTRAK TERMASUK TENAGA
              OUTSOURCING HARUS DAPAT THR
              ZONAJAKARTA.com  -  Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminal  Sosial
              Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan, Indah Anggoro Putri memastikan
              status  outsourcing  dan  perkerja  kontrak  berhak  menerima  Tunjangan  Hari  Raya  (  THR  )
              Keagamaan.

              Selain itu, pekerja tetap Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu
              Tidak Tertentu (PKWTT) juga diberikan hak untuk menerima THR. Pembayaran THR Keagamaan
              sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021 Tentang Pelaksanaan Pemberian
              THR Keagamaan Tahun 2021 bagi para pekerja di perusahaan. Dikutip Zonajakarta.com dari
              Pikiran-Rakyat.com,  Indah  Anggoro  Putri  menyampaikan  jika  seluruh  perusahaan  harus
              membayar THR secara penh kepada pekerjanya pada H-7 Lebaran.

              " THR Keagamaan wajib diberikan dalam bentuk uang rupiah dan paling lambat 7 hari sebelum
              hari raya keagamaan," kata Dirjen Indah Anggoro Putri di kantor Kemnaker Jakarta, Minggu 25
              April 2021.

              Indah menyatakan bahwa ada tiga jenis pekerja yang berhak memperoleh THR Keagamaan ini.

              Pertama adalah pekerja berdasarkan PKWT atau PKWTT yang memilih kerja satu bulan secara
              terus menurus atau lebih.

              Yang kedua adalah pekerja yang berdasarkan PKWTT yang mengalami pemutusan hubungan
              kerja (PHK) terhitung dari H-30 Lebaran.

              Terakhir, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut apabila dari
              perusahaan lama belum mendapatkan THR.
              “THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
              kerja,”

              “Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan atau
              lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka berhak
              mendapatkan THR juga,” jelas Indah Anggoro.

              Indah juga menyatakan bahwa pekerja berhak mendapatkan THR dengan besaran satu bulan
              upah. Ini berlaku untuk pekerja atau buruh yang memiliki masa kerja 12 bulan secara terus
              menerus atau lebih.

              Sementara untuk pekerja atau buruh yang masa kerja kurang dari 12 bulan berhak mendapatkan
              THR yang dihitung secara proporsional sesuai dengan masa kerja dan waktunya.

              Sedangkan untuk pekerja yang bekerja harian, gaji satu bulan dihitung dengan dua ketentuan.
              Ketentuan ini adalah memiliki masa kerja selama 12 bulan dan masa kerjanya dari 12 bulan.
              Perhitungan gaji ini berdasarkan gaji sebulan dengan gaji pokok tanpa tunjuangan.

              Dalam hal ini, gaji terdiri dari gaji pokok dan tunjangan tidak tetap. Oleh karena itu perhitungan
              THR dihitung berdasarkan gaji pokoknya.

              “Dari  perhitungan  upah  tersebut,  tidak  menutup  kemungkinan  perusahaan  juga  dapat
              memberikan  THR yang nilainya  lebih  besar dari  peraturan perundang-undangan,  dimana  hal
              tersebut  terlebih  dahulu  ditetapkan  dalam  perjanjian  kerja,  peraturan  perusahaan  atau
              perjanjian  kerja  bersama  atau  kebiasaan  yang  selama  ini  memang  telah  dilakukan  oleh
              perusahaan," pungkas Indah Anggoro. (ZJ)


                                                           650
   646   647   648   649   650   651   652   653   654   655   656