Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 DESEMBER 2020
P. 8
ANGKA PENGANGGURAN MENINGKAT 30 PERSEN
Jumlah pengangguran di Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 30 persen selama pandemi
Covid-19. Kota Depok, Cimahi dan Kabupaten Bogor menyumbang angka pengangguran paling
banyak.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Daerah Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Mapolda Jabar, Senin (30/11/2020). “Dengan adanya PSBB
dari hasil tim pemulihan ekonomi, pengangguran meningkat sampai 30 persen. Beberapa daerah
yang banyak menyumbang angka pengangguran yaitu Kota Cimahi, Depok, dan Kabupaten
Bogor.
Mungkin ekonominya sedikit menurun sehingga ada PHK,” kata dia. Menurut Uu, faktor yang
menyebabkan buruknya perekonomian adalah PSBB.
Oleh karena itu, dia berharap kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan,
karena kalau hal itu tidak dilaksanakan akan terjadi peningkatan yang sangat luar biasa dan
terjadi PSBB kembali dan ekonomi akan turun kembali.
“Untuk pemulihan ekonomi, alhamdulillah ekonomi Jawa Barat hari ini sudah bergerak kembali
sampai 2% lebih. Sebelum Covid, ekonomi Jawa Barat 5,8%, melebihi perkembangan ekonomi
nasional. Setelah Covid, terjun bebas -5 lebih.
Alhamdulillah, hari ini sudah naik kembali 2% menjadi sekitar -3,8%. Kemudian, juga perlu kami
sampaikan bahwa ekonomi Jawa Barat ini gerakannya 40% ada di industri. Jadi, industri hari ini
sudah mulai menggeliat sehingga 40% ini sudah bisa diartikan bergerak kembali.
Saya sampaikan bahwa 28% ekspor nasional berasal dari Jabar,” ucap dia. Sementara itu, Kepala
Dinas Tenaga Kerja Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, dalam rilis BPS Jabar per
Agustus ada tambahan 600.000 pengangguran dari asalnya 1,76 juta menjadi 2,4 juta.
Sementara itu, yang by name by adress yang tercatat di Disnaker ada 110.000 yang terdampak.
“Memang, pengangguran meningkat di Kabupaten Bogor lebih dari 5 %, lainya rata-rata
bertambah antara 1% - 3% dibandingkan rilis BPS per Februari 2020,” ucap dia. Solusi yang
dilakukan, antara lain mendorong usaha mandiri.
“Kita latih di BLK kemudian kerja sama dengan perbankan untuk mendapat KUR, mendorong
warga desa/BUMDes melalui usaha pengolahan, meningkatkan kompetensi pencari kerja di BLK
kompetensi, mendorong LPK untuk bekerja sama dalam program Kartu Prakerja,” ujar Taufik.
(Novianti Nurulliah)***
7