Page 258 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 258
"Untuk saat ini,langkah pemulangan adalah langkah yang telah dipilih oleh para awak kapal
tersebut," kata Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri, Kementerian
Ketenagakerjaan Eva Trisiana di Jakarta, Rabu(25/11/2020). Eva mengatakan, kepulangan 31
ABK tersebut menyusul 30 awak kapal yang tiba terlebih dahulu di tanah air pada 11 November
2020 dan 3 ABK pada 14 Oktober 2020. Sebelum dipulangkan ke tanah air, para awak kapal
telah dilakukan tes PCR. Hal itu sesuai dengan persyaratan dari pihak Taiwan.
Menurut Eva, pemerintah Indonesia melalui KDEI Taipei telah melakukan upaya-upaya agar para
ABK tesebut dapat segera dipulangkan. Upaya-upaya tersebut juga dilakukannya di Jakarta
melalui TETO Jakarta. Upaya-upaya yang dilakukannya pun membuahkan hasil, yakni pada 5
Oktober 2020, Taiwan mengizinkan kapal-kapal berbedera non Taiwan untuk dapat bersandar
di pelabuhan-pelabuhan Taiwan dan para awak kapal dapat dipulangkan. "Untuk itu Pemerintah
Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada otoritas terkait Taiwan," ucapnya.
Adapun terkait dengan hak-hak ketenagakerjaan yang belum selesai, katanya, pihak KDEI Taipei
akan terus mengupayakannya.
Ia menyatakan, untuk selanjutnya secara bertahap para ABK yang tersisa akan terus
dipulangkan, di mana setiap bulan akan dipulangkan sebanyak 30 awak kapal dari total sebanyak
196 awak kapal/pelaut Indonesia meminta untuk dapat dipulangkan ke Indonesia sejak April
2020. Namun, ia berharap, ke depan dapat diberikan jumlah yang lebih besar dalam setiap batch-
nya, atau jadwal pemulangan dapat menjadi 2 kali dalam sebulan, sehingga para awak kapal
tidak menunggu terlalu lama untuk dapat pulang ke tanah air.
Ia memahami dan menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Taiwan, yang tentunya
telah dipertimbangkan berdasarkan kondisi yang ada di Taiwan. "Sekali lagi, terima kasih kepada
otoritas Taiwan dan atas kerja samanya dalam repatriasi para awak kapal Indonesia, juga kepada
Pemerintah Indonesia melalui Kemnaker dan KDEI Taipei yang secara terus menerus tak kenal
lelah membantu memfasilitas penyelesaian permasalahan-permasalahan yang ada khususnya
permasahan awak kapal ini," terangnya. (nng).
257