Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 84

Menanggapi hal ini Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita
              Silaban pun mengatakan penetapan UMP 2022 memang akan berpedoman pada UU Cipta Kerja
              yang  telah  disahkan.  Meski  begitu,  dia  pun  berharap  penetapan  UMP  di  2022  masih  bisa
              dinegosiasikan kembali."UMP 2022 pasti akan mengikuti UU yang baru, tetapi akan tetap seperti
              saat  ini.  Harapan  kita  masih  bisa  dinegosiasikan  di  tingkat  perusahaan  atau  di  tingkat
              kabupaten/kota  dan  provinsi  seperti  yang  sudah-sudah,"  kata  Elly  kepada  Kontan,  Kamis
              (26/11).Lebih lanjut Elly pun berpendapat bahwa pemerintah sebaiknya fokus terhadap UMP
              tahun mendatang terlebih dahulu. Menurutnya, pernyataan mengenai UMP 2022 masih terlalu
              dini. "Sebaiknya jangan ada pernyataan itu saat ini karena terlalu dini dan buruh belum sembuh
              dari rasa kecewa dan masih berjuang saat ini," kata Elly.

              Sebelumnya, Kemnaker sudah mengeluarkan surat edaran Menaker nomor M/11/HK.04/X/2020
              tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi Covid-19. Dengan surat
              tersebut Gubernur diminta untuk melakukan penyesuaian penetapan nilai upah minimum tahun
              2021 sama dengan nilai upah minimum tahun 2020.

              Hingga saat ini terdapat 27 provinsi yang menetapkan UMP 2021 sama dengan UMP 2020, 6
              provinsi yang menetapkan UMP 2021 lebih tinggi dari 2020, sementara 1 provinsi yakni Gorontalo
              belum menetapkan UMP 2021.

              Editor: Tendi Mahadi.



















































                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89