Page 81 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 81
memastikan keberlanjutan pekerja dalam melakukan aktivitas bekerja kembali di perusahaan.
Sebanyak 85 persen dari pekerja yang mengikuti program JKK-RTW ini telah bekerja kembali
pasca mengalami kecelakaan kerja.
BPJAMSOSTEK SUDAH TANGANI 129.305 KASUS KECELAKAAN KERJA DI
INDONESIA
BPJAMSOSTEK telah melaksanakan program JKK-RTW (Jaminan Kecelakaan Kerja-Return To
Work) dan menjamin kesejahteraan para pekerja disabilitas korban dari kejadian kecelakaan
kerja. Sedikitnya 70.054 perusahaan yang berpartisipasi dalam program JKK-RTW untuk
memastikan keberlanjutan pekerja dalam melakukan aktivitas bekerja kembali di perusahaan.
Sebanyak 85 persen dari pekerja yang mengikuti program JKK-RTW ini telah bekerja kembali
pasca mengalami kecelakaan kerja.
Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK, Krishna Syarif mengatakan program JKK-RTW dilaksanakan
dengan tujuan untuk memastikan percepatan layanan dengan melakukan early contact kepada
peserta yang mengalami kecelakaan kerja. Menurutnya hal tersebut sangat krusial untuk
memastikan Golden Period tetap terjaga dan meminimalisir potensi terjadinya kecacatan atau
bahkan meninggal dunia pada pekerja korban kecelakaan kerja.
"Program ini memfasilitasi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja untuk mendapatkan
perawatan pengobatan, rehabilitasi fisik dan psikis, vocational training hingga evaluasi
pengembalian bekerja," kata Krishna, Rabu (24/11).
Dikatakan Krishna, untuk mendukung implementasi program JKK-RTW lebih optimal, pihaknya
telah memiliki Case Manager yang tersebar di 325 Kantor Cabang dan 11 Kantor Wilayah di
seluruh Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya menyandang status CDMP (Certified Disability
Management Professional). Program ini sangat penting dikarenakan tingginya jumlah kecelakaan
kerja di Indonesia.
"BPJAMSOSTEK mencatat, pada periode 2012-2014, setiap harinya terdapat 397 kasus
kecelakaan kerja, dimana setiap harinya terdapat 25 kasus cacat fungsi atau anatomi, 1 kasus
cacat total tetap dan 9 kasus meninggal dunia," terangnya.
Krishna menyebut, sampai Oktober tahun 2020, kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 129.305
kasus, di antaranya 4.275 kasus kecacatan, 9 kasus cacat total tetap dan 2002 kasus meninggal
dunia. "Untuk itu, program JKK-RTW menjadi sangat relevan untuk dilaksanakan dan dapat
menjadi contoh bagi instansi lain dalam berpartisipasi menjamin kesejahteraan pekerja,"
ujarnya.
Atas kesuksesannya menjalankan program tersebut, dianugerahi penghargaan oleh Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pada kegiatan Sinovik
Award tahun 2020. Sebelumnya, BPJAMSOSTEK juga telah menerima penghargaan tertinggi dari
ISSA (International Social Security Association) pada 2019 Krishna juga mengimbau agar
perusahaan segera bergabung untuk berpartisipasi dalam program JKK-RTW ini, tentunya
dengan juga menjunjung tinggi prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Namun jika
terjadi kecelakaan kerja, karyawan dari perusahaan lebih terjamin masa depannya.
"Saya harap semoga dengan adanya Sinovik Award ini menjadi pemicu sekaligus pengingat
bahwa pekerja dengan disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk dapat bekerja dan
berkarya," tuturnya.
Kepala Kantor Cabang (Kakacab) BPJAMSOSTEK Jakarta Rawamangun, Aland Lucy Patitty
menambahkan pihaknya mengapresiasi penghargaan yang diterima BPJAMSOSTEK. "Saya
80