Page 78 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 78
SEMBILAN BULAN MH ALAMI PENYIKSAAN DI MALAYSIA
Terulangnya penyiksaan keji terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia, membuat
publik dalam negeri geram.
Kamis (26/11/2020), Kementerian Luar Negeri RI mengkonfirmasi telah terjadi penyiksaan
terhadap PMI sektor domestik berinisial MH di Kuala Lumpur.
Terlebih, penyiksaan terhadap MH itu berlangsung selama sembilan bulan.
Duta Besar RI di Kuala Lumpur, Hermono menyatakan, penyiksaan terhadap MH dilakukan oleh
majikan yang merupakan pasangan suami istri sejak 3 bulan pertama dipekerjakan.
"Jadi, kalau berdasarkan informasi dia itu sudah mengalami penyiksaan kurang lebih 9 bulan.
Jadi, berarti dia 3-4 bulan kerja sampai 9 bulan dalam siksaan," ujar Hermono ketika dihubungi
RRI.CO.ID, Kamis (26/11/2020).
Menurut Hermono, berdasarkan sejumlah foto dari Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang melakukan
penggerebekkan rumah majikan, tubuh MH dalam kondisi mengenaskan akibat penyiksaan.
"Kondisinya betul-betul tragislah ya. Kalau kita lihat badannya pun tinggal tulang sama kulit aja.
Dan, sekujur tubuhnya itu banyak luka yang luar biasa. Luka sayat, luka bekas disiram air panas,
luka bengkak-bengkak di wajahnya. Jadi, sulit bagi kita untuk menerima kondisi ini ya,"
paparnya.
Dikatakan pihak KBRI Kuala Lumpur akan bertemu dengan MH di rumah sakit, setelah
mendapatkan ijin dari PDRM pada Jumat (27/11/2020).
"Kondisinya stabil, memang luka-lukanya perlu penyembuhan banyak dan kita diberi akses untuk
menemui korban yaitu besok. Mudah-mudahan kita mendapatkan kepastian dari pihak polisi.
Bahwa, korban ini siap untuk ditemui. Karena, kita juga tidak ingin emosinya terganggu karena
dia pasti mengalami trauma yang hebat," jelas mantan Dubes RI di Madrid ini.
Kejinya siksaan terhadap MH, menurut Hermono mirip seperti yang dialami oleh almarhumah
Adelina Lisao, soerang PMI sektor domestik yang meninggal akibat disiksa majikan pada 2019
lalu.
"Mirip dengan kasus Adelina, kira-kira sama. Saya inikan pernah menjadi Wakil Dubes di sini ya
(KBRI Kuala Lumpur-red) 2013 -2015. Ini termasuk kasus yang paling mengerikan buat saya
dari banyak kasus penyiksaan dan ini termasuk kasus yang sangat-sangat di luar batas
kemanusiaan," imbuhnya.
MH sendiri dipastikan merupakan PMI berdokumen legal, yang sebelumnya mengikuti berbagai
prosedur sebelum diberangkatkan ke Malaysia.
"Documented. Kita sudah cek di BP2MI jadi datanya ada dan dia diberangkatkan oleh sebuah PT
dan mengikuti prosedur normal. Jadi, dia juga ikut pelatihan, cek kesehatan, kita cek
persyaratannya lengkap. Kalau dari sisi pelatihan memang sudah mengikuti persyaratan, kan
ada sertifikasi kompetensinya," terang Hermono.
MH yang bekerja selama 13 bulan berhasil diselamatkan Polis Diraja Malaysia (PDRM) pada 24
November 2020, berdasarkan informasi awal yang diberikan LSM Tenaganita dan berkoordinasi
dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur. Dan kedua majikan kini telah ditahan.
Indonesia mengecam keras berulangnya kasus penyiksaan pekerja migran Indonesia terutama
di sektor domestik oleh majikan di Malaysia.
77