Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2021
P. 100
"Ketentuan minimalnya masa kepesertaan 24 bulan, masa iur 12 bulan, membayar iuran
berturut-turut enam bulan," ucap Ida dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, dikutip Rabu
(20/1).
Nantinya, manfaat dari JKP akan diberikan kepada karyawan yang terkena pemutusan hubungan
kerja (PHK). Namun, Ida menetapkan beberapa kriteria PHK yang dimaksud.
Beberapa kriteria tersebut, antara lain karyawan terkena PHK karena perusahaan melakukan
penggabungan atau perampingan atau efisiensi perubahan status kepemilikan perusahaan.
Lalu, perusahaan melakukan PHK lantaran membukukan kerugian, pailit, dan pengusaha
melakukan kesalahan terhadap pekerja. Manfaat JKP ini nantinya juga dikecualikan bagi pekerja
dengan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), pensiun, meninggal dunia, dan cacat total.
"Untuk manfaatnya cash benefit dan pelatihan serta akses mencari kerja," katanya.
Ida menyatakan manfaat JKP akan diberikan paling lama enam bulan dengan persentase tertentu
dari upah yang dilaporkan atau upah rata-rata nasional. Sementara, sumber iuran program JKP
ini berasal dari rekomposisi iuran JKK, modal awal, dan iuran pemerintah.
Lebih lanjut, Ida menyebut program JKP di Indonesia akan mirip dengan Malaysia. Kemiripan
terutama akan dilakukan dalam bentuk manfaat hingga durasi pemberian manfaat program.
Menurutnya, Malaysia menginisiasi program perlindungan bagi karyawan yang terkena PHK atau
bagi pengangguran pada 2011 lalu. Namun, baru terimplementasi pada 2018.
"Di Malaysia manfaat programnya ada employment benefit, employment services, dan vocational
training," ucap Ida.
Manfaat tersebut diberikan dalam waktu enam bulan. Untuk menerima manfaat itu, peserta
harus mengiur 12 bulan selama 24 bulan kepesertaan. (aud/sfr).
99