Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 MARET 2021
P. 20

PEMERINTAH CARI JALAN TENGAH PEMBERIAN THR

              JAKARTA, KOMPAS --- Pemerintah masih mencari jalan tengah antara kebutuhan pengusaha dan
              buruh dalam menyusun aturan pemberian Tunjangan Hari Raya atau THR keagamaan tahun
              2021.  Kegiatan  perekonomian  yang  mulai  tumbuh  menjadi  salah  satu  pertimbangan  dalam
              menentukan pemberian THR secara utuh atau bertahap.

              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  Anwar  Sanusi,  Senin
              (22/3/2021), mengatakan, dalam waktu dekat pemerintah akan membicarakan kajian penetapan
              THR dengan Dewan Pengupahan Nasional untuk meminta masukan dan mencari jalan tengah
              yang tepat antara kepentingan pengusaha dan buruh. Kondisi ekonomi yang berbeda antara
              tahun ini dan tahun lalu akan menjadi salah satu pertimbangan.

              "Tahun lalu, kita mengeluarkan surat edaran THR pada bulan Mei saat masih awal pandemi.
              Sementara  saat  ini  beberapa  kegiatan  mulai  tumbuh.  Jadi  ini  sesuatu  yang  akan  menjadi
              pertimbangan," kata Anwar saat dihubungi di Jakarta.
              Tahun lalu, Kemenaker mengizinkan perusahaan swasta menunda atau mencicil pembayaran
              THR  Perusahaan  yang  terdampak  pandemi  dan  tidak  mampu  membayar  THR  sesuai  jangka
              waktu yang ditentukan dapat merundingkannya dengan pekerja secara bipartit.

              Menurut Anwar, ada dua opsi yang tersedia, antara perusahaan diperbolehkan mencicil atau
              menunda  pembayaran  THR  atau  tetap  harus  membayarnya  utuh  secara  tepat  waktu  sesuai
              Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Hari Raya Keagamaan.
              Kalaupun THR tahun ini tetap dicicil, pemerintah akan memberi tenggat pembayaran yang lebih
              sempit.

              "Misalnya, perusahaan sudah harus membayar THR dalam waktu dua bulan setelah hari raya.
              Jadi, tidak seperti tahun lalu yang biasa dibayarkan dalam periode tahun yang sama," katanya.

              Sebelumnya, buruh berharap pemberian THR tahun ini tidak lagi dicicil seperti tahun lalu. Hal ini
              mengingat kegiatan ekonomi di sejumlah sektor sudah mulai berputar lagi.

              Secara  terpisah,  Wakil  Ketua  Umum  Kamar  Dagang  dan  Industri  Indonesia  Bidang
              Ketenagakerjaan  Anton  Supit  berpendapat,  kondisi  perusahaan  sulit  digeneralisasi.  Meski
              beberapa sektor mulai tumbuh, ada sektor seperti pariwisata dan transportasi yang masih dalam
              keadaan sulit.

              "Demikian juga, walau manufaktur mulai ada kegiatan, tetapi belum bisa maksimal sehingga
              belum bisa mencapai titik impas usaha. Situasi belum bisa disamakan dengan keadaan normal,"
              katanya.

              Di  Palu,  Sulawesi  Tengah,  pemberian  THR  pada  2021  tetap  mengikuti  aturan  yang  berlaku.
              "(Pemberian) THR masih sesuai aturan, yakni paling lambat diberikan pada H-7 Lebaran. Kami
              akan menggelar rapat dengan para pihak terkait pekan depan," kata Kepala Bidang Hubungan
              Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng Joko
              Pranowo.

              Joko  menyampaikan,  aturan  pemberian  THR  bisa  berubah  jika  ada  kebijakan  nasional  dari
              Kemenaker. Jika tak ada aturan baru, pemberian THR tetap mengacu pada aturan yang berlaku.
              (AGE/VDL)







                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25