Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 MARET 2021
P. 76
"Saya menyampaikan duka mendalam atas wafatnya senior tokoh buruh," katanya di Jakarta,
Senin (22/3/2021).
Sebagai sama-sama aktivis gerakan buruh, ia dan Muchtar Pakpahan menyimpan banyak
kenangan. Ia lantas teringat harapan Muchtar Pakpahan kepada penerus perjuangan buruh
Indonesia.
Dikatakan Andi Gani, Muchtar Pakpahan ingin suatu saat buruh harus memiliki gerbong politik
yang kuat dalam membela hak-hak buruh Indonesia.
"Selamat jalan pejuang buruh Indonesia. Semoga Tuhan memberikan tempat terbaik,"
ungkapnya.
Andi Gani mengaku mengenal baik pribadi Muchtar Pakpahan sejak tahun 90-an saat
mendampingi ayahnya, Jacob Nuwa Wea. Jacob Nuwa Wea adalah Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Menurut Andi Gani, sosok Muchtar Pakpahan seringkali berbeda pandangan dengan ayahnya.
Namun, persahabatan keduanya tetap terjaga dan saling menghargai.
"Saat ayah saya diangkat menjadi Menaker pun Bang Muchtar tetap menjadi teman diskusi dalam
membahas masalah perburuhan," kenang Andi Gani yang juga pimpinan ASEAN Trade Union
Council.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ketika dirinya memimpin organisasi besar buruh KSPSI,
Muchtar Pakpahan tidak pernah membedakan senior maupun junior.
Para aktivis buruh masa kini, sering kali masih mendapatkan petuah dari Muchtar Pakpahan.
"Teringat juga di tahun 2012 saat saya, Said Iqbal dan Mudhofir mengambil keputusan untuk
melakukan mogok nasional di seluruh Indonesia, Bang Muchtar banyak memberikan saran dan
masukan kepada kami juniornya," ujarnya.
Sebagain informasi, Muchtar meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu
(21/3/2021), sekitar pukul 22.30 WIB. Ia meninggal karena menderita kanker.
Muchtar Pakpahan merupakan Ketua Umum SBSI periode 2018-2022. Dikutip dari situs resmi
SBSI, Muchtar lahir di Bah Jambi II, Tanah Jawa, Simalungun, Sumatera Utara pada 21
Desember 1953.
Ia adalah tokoh yang mendirikan serikat buruh independen pertama di Indonesia. Muchtar
mendirikan SBSI pada saat rezim Orde Baru hanya mengizinkan satu serikat buruh, yakni SPSI.
Muchtar pernah menjabat sebagai anggota Governing Body ILO mewakili Asia dan Vice President
World Confederation of Labor, ILO. Pada 2003, dia meninggalkan serikat buruh dan mendirikan
Partai Buruh Sosial Demokrat.
75