Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2021
P. 63

KEMNAKER: LAYANAN PUBLIK E-PP DAN E-PKB TERUS BERLANJUT DI MASA
              PANDEMI
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memastikan layanan Pengesahan Perusahaan (PP)
              dan pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara online yang dikenal dengan e-PP dan e-
              PKB tetap akan berlanjut di masa pandemi COVID-19. Tuntutan perkembangan zaman dengan
              berbasis teknologi, mengharuskan pelayanan lebih cepat dan praktis melalui sistem aplikasi e-
              PP dan e-PKB.

              "Layanan  ini  harus  terintegrasi  dengan  Sistem  Informasi  ketenagakerjaan  (Sisnaker)  agar
              pendataan  bisa  terintegrasi  dalam  pelayanan  satu  atap  satu  pintu,"  ujar  Menteri
              Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, di Jakarta, Selasa
              (29/6) Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, manfaat PP atau PKB bagi pekerja dan pengusaha
              yakni  memastikan  adanya  pengaturan  hak  dan  kewajiban  pekerja  dan  pengusaha,  adanya
              pengaturan tata tertib yang berlaku di perusahaan, serta adanya pedoman bagi pengusaha dan
              pekerja dalam melaksanakan hubungan kerja dan hubungan kerja antar pekerja.

              "Manfaat lain PP dan PKB yakni sebagai sarana peningkatan kesejahteraan pekerja buruh dan
              keluarganya,  serta  instrumen  dalam  penyelesaian  perselisihan  hubungan  industrial  dan
              mewujudkan ketenangan bekerja dan kelangsungan usaha," ujarnya.

              Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggora Putri, mengatakan, dalam rangka mewujudkan
              kondisi hubungan Industrial yang kondusif di perusahaan sesuai pasal 108 hingga pasal 135
              Undang-Undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, maka hak dan kewajiban
              pengusaha dan pekerja serta syarat- syarat kerja harus di tuangkan dalam PP atau PKB.

              Ketentuan mengenai persyaratan serta tata cara pembuatan PP dan PKB baik baru, pembaruan,
              perpanjangan, perubahan, sampai pengesahan PP dan pendaftaran PKB diatur di Permenaker
              Nomor 28 Tahun 2014.

              "Fungsi PP atau PKB adalah sebagai aturan atau syarat-syarat kerja yang berlaku di perusahaan.
              PP dan PKB tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau
              minimal sama dengan peraturan perundang-undangan," kata Dirjen Putri.

              Dirjen Putri menegaskan, PP merupakan hal wajib bagi setiap perusahaan yang mempekerjakan
              pekerja 10 orang atau lebih. "Sedangkan PKB, wajib bagi setiap perusahaan yang telah memiliki
              PP  atau  telah  terbentuk  Serikat  Pekerja/Serikat  Buruh  yang  telah  memenuhi  syarat  sesuai
              peraturan  perundang-undangan,"  ujarnya  Menurut  Dirjen  Putri,  pengesahan  PP  atau
              pendaftaran PKB selama ini dilakukan secara manual oleh perusahaan yaitu melalui Pelayanan
              Terpadu Satu Pintu (PTSP) di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, atau Kementrian, sesuai dengan
              lingkup  operasional  perusahaannya.  Namun  sejak  19  November  2020  lalu,  Kemnaker  telah
              meluncurkan pelayanan pengesahan PP dan pendaftaran PKB secara on line yang dikenal dengan
              e-PP dan e-PKB.

              Dirjen Putri mengatakan, pengesahan PP atau pendaftaran PKB untuk perusahaan yang lingkup
              perusahaannya Kabupaten/Kota, maka pengesahan atau pendaftarannya oleh Kepala Dinas di
              SKPD di bidang Ketenagakerjaan kabupaten/kota.

              Sedangkan bagi perusahaan yang lingkup perusahaannya lintas Kabupaten/Kota, pengesahan
              atau  pendaftarannya  oleh  kepada  Kepala  Dinas  SKPD  bidang  Ketenagakerjaan  Provinsi.
              "Sementara, bagi perusahaan yang lingkup usahanya lintas Provinsi, maka pengesahan atau
              pendaftarannya oleh Dirjen yang membidangi Hubungan Industrial atau pejabat yang ditunjuk,"
              kata Dirjen Putri.

              [hrs].


                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68