Page 157 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2021
P. 157

Daftarkan email Penerapan UMR diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun
              1999.  Aturan  ini  kemudian  direvisi  lewat  Keputusan  Menteri  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi
              Nomor 226 Tahun 2000.

              Perubahan  aturan  sekaligus  menjadikan  sistem  pengupahan  UMR  secara  tidak  langsung
              sebenarnya sudah tak berlaku lagi.

              Dalam  regulasi  lawas  itu,  dijelaskan  bahwa  UMR  adalah  upah  minimum  yang  penetapannya
              dilakukan oleh gubernur yang menjadi acuan pendapatan buruh di wilayahnya.

              Sekali lagi, secara resmi sebenarnya istilah UMR sudah digantikan dengan istilah UMP (Upah
              Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota).

              Hanya saja, di kalangan masyarakat, istilah UMR masih banyak digunakan untuk penyebutan
              upah minimum di suatu provinsi dan kabupaten/kota. Dengan begitu, UMR adalah penyebutan
              yang kerap digunakan untuk pengganti istilah UMP dan UMK dalam interaksi sosial sehari-hari.

              Praktis, untuk mengetahui berapa gaji UMR yang saat ini berlaku di Indonesia, acuannya adalah
              kebijakan yang berlaku pada UMK dan UMP di suatu daerah.

              Nah,  jika  sudah  memahami  apa  itu  UMR,  selanjutnya  penting  untuk  tahu  informasi  seputar
              perbedaan UMP dan UMK. Asal usul UMP dan UMK sebenarnya tidak lepas dari penerapan gaji
              UMR di masa lalu.

              Melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 226 Tahun 2000, UMR Tingkat
              I diubah menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP). Sementara, UMR Tingkat II diubah menjadi
              Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

              Artinya  sebelum  penggunaan  istilah  UMP  dan  UMK,  semua  penyebutan  upah  minimum
              menggunakan UMR, baik Tingkat I maupun Tingkat II. UMP merupakan perubahan nama dari
              UMR Tingkat I yang penetapannya oleh gubernur.

              Sementara, UMK yang tak lain dulunya disebut UMR Tingkat II ini merupakan standar upah
              minimum yang berlaku di daerah tingkat kabupaten/kota yang penetapannya dilakukan oleh
              gubernur meski pembahasannya diusulkan oleh bupati atau wali kota.

              Jika  pada  suatu  kabupaten/kota  belum  bisa  mengusulkan  angka  UMK,  maka  gubernur
              menjadikan UMP sebagai acuan untuk pemberian upah di kabupaten/kota tersebut.

              Itulah penjelasan mengenai perbedaan UMP dan UMK, termasuk cara penerapan 2 mekanisme
              pengupahan tersebut di Indonesia.

              Selain UMK dan UMP, ada dua istilah lain dalam aturan pengupahan. Pertama, Upah Minimum
              Sektoral (UMS) Provinsi, sebelumnya bernama Upah Minimum Sektoral Regional Tingkat I.

              Adapun,  di  tingkat  kabupaten/kota,  dikenal  dengan  Upah  Minumum  Sektoral  (UMS)
              Kabupaten/Kota  yang  sebelumnya  menggunakan  istilah  Upah  Minimum  Sektoral  Regional
              Tingkat I.













                                                           156
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162