Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 149
Judul Bank Dunia: 2/3 Pekerjaan di Indonesia Berkualitas Rendah di 2018
Nama Media merdeka.com
Newstrend Laporan Bank Dunia
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/bank-dunia-23-pekerjaan-di-
indonesia-berkualitas-rendah-di-2018.html
Jurnalis Merdeka
Tanggal 2021-06-30 10:31:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Barenbang
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Maria Monica Wihardja (Kontributor Bank Dunia) Kemudian, di tahun 2019, sebanyak
38,2 persen pekerja adalah pemilik usaha, dan 61,8 persennya merupakan karyawan. Setengah
dari pemilik usaha berstatus self-employed, sedangkan 2/3 karyawan bekerja tanpa adanya
kontrak
negative - Maria Monica Wihardja (Kontributor Bank Dunia) Meski sebagian besar pekerjaan di
Indonesia menyelamatkan dari kemiskinan, mereka (pekerjaan) tetap tidak bisa membawa
masyarakat Indonesia berstatus middle-class
negative - Maria Monica Wihardja (Kontributor Bank Dunia) Kedua, struktur ekonomi Indonesia
belum kondusif dalam menciptakan lapangan kerja menengah. Sebanyak 2/3 pekerjaan
merupakan usaha rumah tangga dengan 45 juta pemilik dan 38 juta pekerja, dimana hampir
semuanya berstatus informal
neutral - Maria Monica Wihardja (Kontributor Bank Dunia) Namun, per 2018, hampir 60 persen
pekerja hanya bersekolah 9 tahun atau bahkan kurang
negative - Maria Monica Wihardja (Kontributor Bank Dunia) Dan di dunia kerja, sebagian besar
pekerja perempuan mendapatkan gaji dan benefit 25 persen lebih rendah dari pekerja laki-laki
meski beban pekerjaannya sama
Ringkasan
Bank Dunia merilis laporan Pathways to Middle-Class Jobs in Indonesia. Laporan tersebut
menyebutkan, per tahun 2018, sebanyak 2/3 dari jumlah pekerjaan di Indonesia berada di sektor
pertanian atau jasa berkualitas rendah (low quality). Status kualitas rendah ini merujuk pada
ketidaksesuaian gaji dan benefit yang didapat dengan beban pekerjaan yang diberikan, atau gaji
dan benefit yang didapat tidak dapat menunjang kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
148