Page 42 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 42
"Pekerjaan kelas menengah dapat diartikan sebagai pekerjaan yang membayar upah, gaji atau
keuntungan yang memungkinkan keluarga pekerja rata-rata untuk mengkonsumsi cara hidup
kelas menengah yang setara dengan 3,752 juta rupiah per bulan," kata Ekonom Bank Dunia
Indonesia, Maria Monica Wihardja saat peluncuran daring laporan Bank Dunia, Rabu (30/6).
Monica menyampaikan Bank Dunia mencatat dari total 124 juta pekerja di Indonesia pada 2018,
sebanyak 85 juta pekerja merupakan pekerja lepas, karyawan atau wiraswasta yang
mendapatkan upah, gaji atau keuntungan pribadi. Sedangkan 39 juta lainnya merupakan pekerja
keluarga yang tidak dibayar pekerja yang mengandalkan keuntungan bisnis.
Tiga faktor yang menghambat transisi Indonesia ke pekerjaan kelas menengah, lanjut Monica,
adalah transformasi struktural belum mampu membawa peningkatan produktivitas yang cukup.
Faktor kedua, struktur ekonomi yang tidak kondusif untuk mendukung pekerjaan kelas menegah,
serta sebagian besar tenaga kerja Indonesia tidak siap untuk menjalankan pekerjaan kelas
menengah.
Karenanya, lanjut Monica, Bank Dunia merekomendasikan reformasi kebijakan agar Indonesia
dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan kelas menengah.
Sementara itu, pakar ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto,
mengatakan, tenaga kerja Indonesia berkualitas rendah memang beralasan. Beberapa alasan
yang menyebabkan 33 perusahaan yang merelokasi dari Tiongkok tidak memilih RI sebagai
lokasi baru adalah kesiapan tenaga kerja, infrastruktur, serta faktor kepastian hukum dan
korupsi.
"Sudah sejak lama, pendidikan SDM kita hanya tujuannya mencari ijazah saja, sehingga
terlembat mengejar kompetensi, melalui SMK, dan vokasi. Ini meyebabkan kompetisi SDM kita
masih jauh di bawah Malaysia dan Vietnam. Menyiapkan SDM lewat pendidikan perlu
ditingkatkan, dengan sistem vokasi," kata Wibisono.
Menurut dia, rata-rata lulusan tenaga kerja Indonesia masih SMA, sedangkan yang sarjana juga
belum siap kerja. Bisa dilakukan lewat inovasi kurikulum, dan menggunakan konsep, pemerintah
perlu meningkatkan peran swasta dalam sinergi ini agar lebih luas calon tenaga kerja yang bisa
menikmati pelatihan.
(c) Copyright 2021 - Koran Jakarta. All rights reserved.
41