Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 JULI 2021
P. 44

Mereka  mempunyai  dokumen  keberangkatan  kontrak  kerja  sah,  namun  masuk  kembali  ke
              Indonesia melalui jalur tidak resmi di Kabupaten Bintan.
              Sementara  sebanyak  12  PMI  ilegal  lainnya  berasal  dari  Kota  Lombok.  Mereka  berangkat
              menggunakan pesawat transit Surabaya dan turun di Kota Batam.

              Kemudian,  naik  taksi  dari  bandara  ke  Pelabuhan  Kapal  Roro  Punggur  Batam.  Selanjutnya
              menyeberang menuju ke Pelabuhan Penumpang di Tanjung Uban dan dijemput oleh seseorang
              yang belum diketahui identitasnya.

              "Mereka lalu dibawa ke Pelabuhan Gentong (tidak resmi)," ungkap Kapolres.

              Dari pengakuan PMI Ilegal yang hendak berangkat ke Malaysia, kata Kapolres, mereka harus
              membayar kepada pengurus yang berada di Lombok Tengah berinisial NWR sebesar Rp5 juta
              sampai Rp6 juta per orang.
              Tetapi  saat  mengamankan  PMI  tersebut,  pihaknya  tidak  menemukan  speed  boat,  tekong
              maupun pengurus yang memberangkatkan mereka di lokasi kejadian.

              "Saat ini masih dalam proses pencarian oleh penyidik," ujarnya.

              Lebih lanjut Kapolres memastikan sebelum dilakukan pemeriksaan oleh Penyidik Polres Bintan,
              53 PMI tersebut sudah dites usap antigen oleh Dinkes Kabupaten Bintan dengan hasil negatif.
              Setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya akan diserahkan ke Selter BP2MI Tanjungpinang
              dan RPTC Kementerian Sosial di Senggarang, Kota Tanjungpinang.

              "Khusus ABK akan dilakukan tes usap PCR kembali setelah berada di tempat karantina tersebut,"
              kata Kapolres Bintan itu.










































                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49