Page 18 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 DESEMBER 2021
P. 18
Dari 56 orang itu, sebanyak 50 orang di antaranya sudah diberangkatkan ke luar negeri sebagai
tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal. Enam korban yang belum berangkat di antaranya, tiga laki-
laki dan tiga perempuan berinisial LN, S, AS, NYW, I dan SN.
Ia menjelaskan penangkapan terhadap tersangka berawal dari laporan polisi pada 17 November
2021 terkait adanya tempat penampungan tenaga kerja ilegal di Perumahan Pamong klaster A2
11 nomor 30, Desa Wanakerta, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.
Kemudian, dari laporan itu Tangkap Pasutri Asal Lampung Polresta Tangerang Bongkar Sindikat
Perdagangan Orang. pihaknya pun langsung melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap
kedua tersangka pasutri tersebut.
"Hasil dari pemeriksaan terhadap 6 korban ini, ternyata yang bersangkutan diiming-imingi akan
dipekerjakan di luar negeri daerah Timur Tengah seperti Turki dan Oatar," ujarnya.
Kedua tersangka pasangan suami istri ini, merekrut para korbannya melalui media sosial
Facebook untuk dipekerjakan di luar negeri dengan gaji Rp12 juta sampai Rp16 juta per-
bulannya.
"Sebelum berangkat ke sana, korban dimintai biaya Rp20 sampai Rp30 juta, dengan alasan untuk
mengurus paspor, tiket pesawat, surat vaksinasi, dan visa," tuturnya.
Wahyu Bintoro melanjutkan, untuk melancarkan aksi kejahatannya itu, tersangka lalu
berkoordinasi dengan agen lainnya yang berada di luar negeri. Nantinya, pihak agen tersebutlah
yang akan menyalurkan para korban untuk bekerja di kedua negara antara Turki dan Oatar.
"Tersangka sudah berkoordinasi dengan pihak luar, kemudian mereka akan mengantar korban
untuk pembuatan paspor, dan mengantar ke Bandara dan pengurusan lain sebagai syarat
pemberangkatan," ucapnya.
Ta menambahkan, dari hasil pemeriksaan penyidik bahwa tersangka ini sudah melakukan
aksinya kurang lebih selama 1 tahun, dengan meraup keuntungan dalam satu bulan mencapai
Rp20 sampai Rp30 juta. Dalam satu bulan itu juga tersangka bisa mengirimkan 3 sampai 4
orang," ujarnya.
Selain menangkap tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa handphone, 6
paspor, 3 visa elektronik, 2 lembar print out tiket pesauat, 3 buah surat vaksinasi COVID-19, dan
2 buku tabungan BRI.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan pasal berlapis yaitu Pasal 81 Junto 69 UU RI
Nomor 18 tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Indonesia dengan ancaman hukuman
penjara 10 tahun atau denda sebesar Rp15 miliar dan atau Pasal 4 dan Pasal 10 UU Nomor 21
tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang dengan ancaman hukuman 3 sampai 15
tahun penjara dan denda sampai dengan 100 sampai 600 juta. (nan)
17