Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2020
P. 35
untuk meringankan beban biaya pengobatan, hendaknya juga dapat digunakan sebagai modal
usaha.
Pasalnya, sejak suaminya meninggal 10 tahun silam, hingga saat ini, Siti Sadiah menjadi tulang
punggung keluarga untuk menafkahi 4 orang anaknya.
Sementara Siti Saadah mengaku memiliki kontrak kerja selama 3 tahun di Taiwan dan akan
berakhir pada Mei 2021. Sebagai single parent, setelah dipulangkan ke Indonesia, untuk
menghidupi empat anaknya, Siti Sadiah terpaksa berjualan secara online.
"Saya bantu posting baju, sandal milik teman. Lumayan dapat Rp50-Rp100ribu untuk biaya
hidup, " kata perempuan yang pernah bekerja 2 tahun di Arab Saudi tahun 2009-2011.
Setelah menjalani kemoterapi pertama pada 16 September lalu, Siti Saadah mengaku akan
kembali kontrol pada 28 September 2020 nanti, sebelum kemoterapi kedua (7 Oktober) di RS
Santosa, Bandung, Jawa Barat.
Siti Saadah mengatakan dirinya harus menjalani kemoterapi sebanyak 3x sebelum dan 3x pasca
operasi. Setiap kemoterapi menelan beaya hampir Rp1juta.
"Terima kasih Kemnaker. Bantuan ini sangat membantu bolak-balik pengobatan ke RS Santosa,
terutama untuk menebus obat yang tidak tercover BPJS Kesehatan. Saya tidak bisa berkata apa-
apa lagi. Sekali lagi terima kasih untuk Kemnaker, " ujar Siti Sadiah seraya terisak-isak.
Sedangkan Lily Pujiati selaku Kordinator Peduli Buruh Migran (PBM) menyambut positif langkah
Kemnaker memberikan dana bantuan fasilitasi kepada Siti Sadiah yang menderita kanker
payudara.
"Saya apresiasi di saat situasi pandemi, Kemnaker hadir memberikan dana fasilitasi kepada PMI
bermasalah, " katanya.
Lily menambahkan PBM siap bersinergi dengan Pemerimtah dalam menangani permasalahan
buruh migran di dalam dan luar negeri.
34