Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 107

Permasalahan  ini  berawal  saat  Indomaret  mempolisikan  seorang  karyawan  yang  menuntut
              pembayaran THR 100% pada Lebaran 2020 lalu. Namun, tuntutan ini tidak dipenuhi. Lantaran
              kecewa,  karyawan  tersebut  secara  spontan  merusak  gypsum  kantor  sebesar  20-25  cm  dan
              membuatnya dipidana.

              Menurut  LaNyalla,  langkah  PT  Indomarco  Prismatama  mempolisikan  karyawannya  hingga  ke
              meja hijau tidak bijaksana.

              "Perusakan  gypsum  tersebut  seharusnya  bisa  diselesaikan  secara  musyawarah,  tidak  perlu
              sampai mempolisikan karyawan. Sebab, wajar bila karyawan kecewa karena tidak mendapatkan
              haknya. Dalam kasus ini, perusahaan bisa meminta ganti rugi, misalnya dengan memotong gaji.
              Jadi tidak perlu sampai ke meja hijau," tuturnya, Rabu (19/5/2021).

              Senator asal Jawa Timur ini menilai masalah tersebut akan berdampak jauh. Bahkan, kelompok
              buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengancam tidak akan membeli
              seluruh produk yang dijual di Indomaret.
              "Untuk itu, Saya berharap kedua belah pihak bisa mencari solusi terbaik dengan melibatkan
              mediator dari Disnaker untuk mencapai titik temu permasalahan," kata LaNyalla.

              LaNyalla pun berharap agar persoalan ini bisa diselesaikan tanpa melibatkan masalah hukum.

              "Utamakan  kekeluargaan.  Lakukanlah  dialog  antara  pihak  perusahaan  dengan  karyawan
              sehingga tidak perlu sampai harus lapor melapor ke kepolisian," ucapnya.
              LaNyalla  juga  meminta  Kemenaker  ikut  memantau  persoalan  terkait  masalah  THR  antara
              perusahaan dan pekerjanya. Ia juga akan meminta Komite III DPD yang membidangi urusan
              ketenagakerjaan untuk mengawal kasus ini.

              kbc 10.








































                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112